jpnn.com, JAKARTA - Saat ini tengah terjadi puncak musim kemarau di Indonesia. Bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pun rawan terjadi, khususnya di kawasan yang masih banyak hutan.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pun menyiapkan sejumlah strategi agar karhutla bisa dicegah. Salah satunya dengan menggiatkan patroli terpadu.
BACA JUGA: Infografis : Sarana dan Prasarana untuk Kendalikan Karhutla
Koordinasi dilakukan KLHK dengan semua lembaga terkait untuk mencegah karhutla maupun menanggulanginya.
Pelaksana Tugas Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Raffles B. Panjaitan telah melepas secara resmi tim patroli terpadu di Kalimantan Tengah yang diselenggarakan di Halaman Markas Daops Manggala Agni Palangkaraya, 9 Juli lalu.
BACA JUGA: Infografis : Tiga Inovasi KLHK yang Raih Penghargaan
Dalam arahannya, Raffles menyampaikan bahwa patroli terpadu ini tidak hanya dilaksanakan di Kalimantan Tengah saja, tetapi juga dilaksanakan di provinsi rawan lainnya, seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, dan Sumatera Utara.
“Patroli terpadu ini dilaksanakan secara bertahap, berkesinambungan, dan menyeluruh pada 101 posko desa yang dimulai tanggal 1 Juli sampai dengan 31 Oktober 2019, dengan total jangkauan patroli pada 303 desa,” kata Raffles.
BACA JUGA: Tiga Inovasi KLHK Raih Penghargaan Pelayanan Publik dari Kemenpan-RB
Menurut dia, di beberapa kabupaten seperti Sukamara, Seruyan, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, dan Murung Raya, patroli terpadu telah dimulai sejak awal Maret.
Raffles menambahkan, patroli terpadu ini sudah pernah dilaksanakan pada 2016, 2017, dan 2018. Dalam patroli ini, melibatkan beberapa unsur seperti Manggala Agni, TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Melalui FTN TWA, KLHK Ajak Masyarakat Berwisata di Alam
Redaktur & Reporter : Natalia