jpnn.com, JAKARTA - Medical Channel Asia (MCA), platform informasi kesehatan tumbuh pesat dengan pengguna aktif setiap bulannya.
Dengan keahlian masing-masing yang lebih dari dua dekade bergelut didunia industri farmasi dan media, Claira Chua dan Jason Lim bersama-sama membangun MCA pada 2020.
BACA JUGA: Daftar Makanan dan Minuman Pemicu Mendengkur Jadi Makin Parah
“Data telah membuktikan kepada kami ada kebutuhan sangat penting akan media kesehatan yang khusus bagi orang-orang Asia yang sudah terbiasa mencari sumber informasi kesehatan secara online," ujar Jason Lim, pendiri Medical Channel Asia.
"Permasalahannya adalah apakah bisa dipercaya? Kita bersama-sama dengan para tenaga ahli kesehatan yang profesional serta para dokter bersertifikat dari berbagai latar belakang keahlian dari seluruh Asia, mendirikan MCA untuk menolong para pencari informasi mempermudah pencariannya dan mendapatkan informasi yang kredibel dari ahlinya dengan sangat mudah," imbuh Jason.
BACA JUGA: Thariq Halilintar dan Fuji Dikabarkan Segera Lamaran, Haji Faisal: Saya Juga Punya Cincin, nih
Hanya dalam dua tahun, MCA berhasil menarik pemirsa dari YouTube sebanyak lebih dari satu juta penonton, yang diupload setiap harinya.
Kesuksesan itu bisa tercapai berkat kontribusi kerja sama yang kreatif pada setiap video interviewnya antara dokter ahli dan pelaku kesehatan yang mudah dikonsumsi oleh para pemirsanya.
BACA JUGA: Gandeng PMI, Saraswanti Gelar Donor Darah di 3 Kota
“Walupun konten kami bisa dikonsumsi di seluruh dunia, informasi-informasi yang tersedia di MCA lebih menyasar kepada isu-isu kesehatan yang lebih fokus kepada orang-orang Asia khususnya. Solusi media kami juga bisa menjadi jembatan antara tenaga ahli kesehatan dan dunia farmasi sekaligus perusahaan alat-alat kesehatan," seru Co-Founder Medical Channel Asia, Claira Chua.
Para ahli kesehatan yang telah menggunakan pendekatan digital untuk mengedukasi para pasiennya memiliki peranan penting dalam pengembangan MCA. Tim editorial dan pembuat konten bekerja sama dengan para dokter ahli dari seluruh kawasan Asia dalam pembuatan materi setiap harinya.
“Kerja sama dengan platform digital seperti MCA ini membuat para dokter dengan keahliannya masing-masing bisa membagikan informasi terkini mengenai kesehatan, serta perkembangannya dengan orang-orang dari seluruh belahan dunia," ucap Dr. Sean Leo, seorang ahli operasi Orthopaedic dari Orthokinetics, Singapore.
Semenjak diluncurkan, MCA menjadi penghubung antara tenaga ahli dokter dengan para pencari konten informasi sumber kesehatan.
Dengan jumlah pemirsa lebih dari 1 juta di YouTube dan lebih dari 5 juta penonton di TikTok, MCA adalah platform media berbasis kesehatan terbesar dan yang paling berkembang di Asia.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada