Infrastruktur Pariwisata Harus Tuntas 2018

Sabtu, 08 April 2017 – 12:52 WIB
Wisatawan mancanegara asal Tiongkok saat menikmati suasana Bali. Foto: Bali Ekspres

jpnn.com - Pemerintah terus membenahi sektor pariwisata andalan.

Hal ini dilakukan untuk mencapai target kunjungan 20 juta wisatawan mancenagara (wisman) pada 2019.

BACA JUGA: Keren! Video Wonderful Indonesia Raih Grand Prix Award

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan akan mengusulkan tambahan kucuran APBN untuk membangun infrastruktur pariwisata.

"Dua tahun ini APBN-P ditambah berapa, kemudian APBN tahun depan ditambah. Jadi harus selesai September tahun depan. Dengan begitu target 20 juta turis bisa tercapai," ujar Menko Luhut di kompleks Istana Negara, Kamis (6/4).

BACA JUGA: Yuk, Besok ke Ritual Nawu Sendang

Luhut hadir di kompleks Istana Negara untuk melaporkan persiapan lima destinasi menjelang Annual Meeting IMF dan World Bank di Bali pada 2018 mendatang.

Menurut dia, forum internasional itu akan dihadiri hampir 18-20 ribu orang dari 185 negara. Karena itu, destinasi untuk menyambut kedatangan peserta annual meeting harus dibenahi secepatnya.

BACA JUGA: Pesona Danau Toba Melebihi Dugaan Investor Singapura

Lima destinasi yang sedang dipoles pemerintah yakni Tanah Toraja, Labuan Bajo, Bali, Borobudur dan Danau Toba. Sejumlah fasilitas di masing-masing lokasi itu akan dibenahi. Seperti bandar udara, jalan, hingga terminal yang bisa disinggahi kapal cruise.

Khusus untuk Bali, Luhut menyoroti infrastruktur jalan yang tidak memadai lagi. Sehingga, sering terjadi kemacetan seperti di sekitaran bandaranya.

Perbaikan juga dilakukan di kawasan Candi Borobudur dan Danau Toba. Untuk yang terakhir ini, dia mengusulkan adanya dua kapal pesiar di danau itu. Di samping perbaikan fasilitas hotel.

Sementara, Menpar Arief Yahya membenarkan soal infrastruktur itu, terutama Bali yang akan menerima hampir 20 orang peserta MICE, IMF Annual Meeting itu.

"Underpass di beberapa titik akan memberi optimisme untuk Bali tidak terlalu macet. Karena dalam kondisi normal, Bali itu ada 13,8 ribu orang per hari. Jika ditambah 18 ribu saja, pasti sesak bukan main, macet di mana-mana," ucap Arief.

Solusi pertama, underpass akan sangat membantu. Kedua, penataan lalulintas lagi, selama menjelang, selama dan sesudah meeting. Ketiga, dipecah ke beyond Bali, agar menumpuk di Bali saja.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tingkatkan Kapasitas, Menpar Apresiasi Upaya AirNav


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler