Ingat, Airlangga Hanya Sampai 2019 Bukan 2022

Rabu, 20 Desember 2017 – 01:08 WIB
Airlangga Hartarto. Foto: Hendra Eka/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD I Partai‎ Golkar Jawa Tengah, Wisnu Suhardono mengatakan dinamika yang terjadi dalam musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Golkar mengenai soal masa bakti jabatan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum.

"Namanya munaslub ya munaslub. Kita mendukung dan mengusung memilih AH (Airlangga Hartarto) sebagai Ketum Golkar Periode 2017-2019," kata Wisnu di JCC Senayan.

BACA JUGA: Semua DPD Setuju Airlangga, Besok Tinggal Penetapan Saja

Menurut dia, digelarnya musyawarah nasional luar biasa itu adalah untuk melanjutkan masa jabatan periode yang tersisa dua tahun lagi. S
ebab, Airlangga dipilih jadi ketua umum melanjutkan masa bakti Setya Novanto yakni 2014-2019.

"Iya dong (hanya sampai 2019). Kan munaslub melanjutkan periode yang sisa‎, kita kan ikut aturan saja. Nanti ada perkembangan lain (2017-2022) ya kita bicarakan dalam rapimnas, tapi yang namanya munaslub ya melanjutkan sisa periode hasil Munas 2016," ujarnya.

BACA JUGA: Airlangga Hartarto Diingatkan agar Jangan Kasar

Kemudian, Wisnu mengatakan ‎beberapa DPD yang konsisten supaya Airlangga memimpin hanya sampai 2019 antara lain Papua, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Sementara, DPD lainnya memiliki pendapat yang berbeda. Ada yang ingin Airlangga sampai periode 2022.

BACA JUGA: Lebih Pas Pendamping Jokowi Bukan Tokoh Parpol

"Sultra bersayap, ‎Bali agak-agak bersayap, Jabar (Jawa Barat) gak nyebut periode, malah Jabar dia tidak enak kan Dedi Mulyadi lagi ada nunggu rekomendasi (bakal calon Gubernur Jabar), terus Kepri bersayap. Kit mah enggak, konsisten definisi saja," imbuhnya.

Sementara Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie mengatakan dari struktur selama ini yang dilakukan DPP Golkar mulai rapat pleno, rapimnas hanya bertujuan pergantian melanjutkan masa jabatan yang lalu sampai 2019.

"Tentu munas sebagai pengambil keputusan tertinggi saja, dan perubahan usulan baik dari DPP maupun rapimnas. Jadi, kalau itu kita lakukan masa bisa lakukan untuk mengubahnya sampai 2020, 2021 dan 2022. Jadi lima tahun, tapi struktur seperti itu," kata pria yang kerap disapa Ical tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham menjelaskan jika melihat pertemuan mulai dari rapat pleno DPP Golkar pada 17 Desember memutuskan agenda tunggal dari munaslub adalah memilih, menetapkan dan mengukuhkan Airlangga sebagai ketua umum melanjutkan masa bakti 2014-2019.

"Didalam rapimnas kemarin juga sudah ditetapkan satu keputusan penting bahwa menetapkan hasil rapat pleno DPP PG tanggal 17 Desember yang lalu," katanya.

Sehingga, kata Idrus, agenda tunggal dari pada rapat musyawarah nasional ini adalah memilih menetapkan dan mengukuhan Airlangga sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar masa untuk melanjutkan masa bakti disisa masa jabatan 2014-2019.

Selain itu, Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan berdasarkan aturan AD/ART Partai Golkar Pasal 9 disebutkan pengisian jabatan lowong itu baik yang dilakukan munas semua tingkatan hanya melanjutkan periodesasi.

"Itu aturan bukan kehendak orang, periodesasi hanya melanjutkan," kata Nurdin.

Jadi, kata dia, tidak mungkin sekali munaslub yang digelar sekarang itu menunjuk Airlangga sebagai ketua umum sampai 2022.

Karena, kalau ingin munas 5 taun itu perlu persiapan yang cukup dan matang, kemudian memberikan ruang yang luas pada kader untuk menjadi ketua umum.

"Tak mungkin gelar munas 5 tahunan dengan persiapan munas singkat ini. Kader yang mau maju tak ada waktu sosialisasi mau maju dan sebagainya," tandasnya.(rmo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masa Jabatan Airlangga Tergantung Keputusan Munaslub


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler