Ingatkan Pejabat Pemprov DKI Tindaklanjuti Temuan BPK

Rabu, 08 Juli 2015 – 20:02 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah menyampaikan laporan hasil pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Tahun 2014 pada 6 Juli 2015. BPK memberikan opini wajar dengan pengecualian (WDP) atas Laporan Keuangan Pemprov DKI Tahun 2014.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Internasional BPK R. Yudi Ramdan Budiman mengatakan, opini BPK yang disertai pengecualian itu karena permasalahan yang terjadi pada 2013 belum tuntas ditindaklanjuti.  Selain itu  ada permasalahan lain yang muncul pada 2014. Di antaranya adalah pengendalian dan pengamanan aset lainnya senilai Rp 3,5 triliun serta pencatatannya.

BACA JUGA: Ahok Ancam Copot Lurah dan Camat Pemalas

Ada juga permasalahan piutang pajak bumi dan bangunan serta piutang pajak kendaraan bermotor yang tidak dapat ditelusuri rinciannya. "Ketiga adalah kelemahan sistem pengendalian belanja modal atas 85 paket pekerjaan pengaadaan barang," ucap Yudi, Rabu (8/7).

Yudi menambahkan, BPK juga menemukan permasalahan lain. Di antaranya, kerja sama pemanfataan aset tanah seluas 30,88 hektar. Temuan BPK lainnya adalah pembelian sebidang tanah untuk keperluan rumah sakit di Jakarta Barat dan penetapan nilai penyertaan modal dan penyerahan aset DKI kepada BUMD.

BACA JUGA: Libur Lebaran, Transjakarta Koridor 5,6, dan 9 Ditambah

BPK juga menemukan kejanggalan dalam  penanggulangan kerusakan jalan, kelebihan pembayaran biaya premi asuransi kesehatan, serta administrasi pengelolaan dana biaya operasional pendidikan. Yudi menegaskan, pejabat berwenang di DKI wajib menindaklanjuti rekomendasi laporan BPK dan memberikan jawaban. "Selambat-lambatnya 60 hari setelah laporan hasil pemeriksaan diterima," tandasnya.(gil/jpnn)

BACA JUGA: Polisi Janji Tertibkan Pelaksanaan Takbir Keliling

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bina PKL, Ini Anggaran Yang Disiapkan Pemprov DKI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler