jpnn.com - JAKARTA - Anggota DPD RI, Ghazali Abbas Adan menyatakan, sah-sah saja sejarah tentang Presiden RI pertama Soekarno diluruskan sesuai fakta yang ada. Namun, Ghazali mengingatkan agar upaya meluruskan sejarah juga dilakukan secara hati-hati agar rakyat Indonesia tidak mengkultuskan Soekarno.
"Boleh saja meluruskan sejarah Bung Karno dan itu disosialisasikan kepada rakyat. Tapi harus hati-hati jangan terjebak dengan proses mengultuskan manusia," kata Ghazali dalam diskusi bertema "Rekonstruksi Sejarah Nasional dan Kontroversi Kelahiran Soekarno" di gedung DPD RI, kompleks parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (10/6).
BACA JUGA: Nikahi Selvi, Gibran Beli Rumah Tapi Nyicil
Selain mengingatkan agar tidak terjebak dalam pengkultusan individu, senator asal Aceh itu juga minta kearifan negara untuk memertimbangkan eksistensi dan kontribusi tokoh lainnya yang juga sangat berperan dalam mendirikan Indonesia. Sebab, pendiri Republik Indonesia bukan hanya Soekarno.
"Ada Bung Hatta, Sutan Sjahrir dan Moh Yamin juga pendiri bangsa ini. Negara harus arif dalam memaknai fakta sejarah," pintanya.
BACA JUGA: Ingatlah Bang Yos, BIN Itu Bukan Intelnya Jokowi
Ghazali menegaskan, pada hakekatnya Bung Karno sama dengan manusia biasa lainnya yang tidak luput dari berbagai kesalahan. Karenanya, jangan sampai berlebihan memahami Soekarno.
"Jangan berlebihan, sebab Bung Karno bukan rasul yang maksum (terbebas dari kesalahan, red). Beliau manusia biasa yang juga punya kesalahan. Apa kesalahan dan kelemahannya, tidak usah diungkap di sini. Kita cari momentum dan tempat yang lebih pantas," tegasnya
BACA JUGA: Jokowi Hanya Tidur 3 Jam Sehari demi Pernikahan Gibran-Selvi
Namun demikian Ghazali mengakui bahwa figur Bung Karno pantas untuk dibanggakan dan dihormati. Namun, katanya, yang perlu dihindari adalah pemgkultusan.
"Bagi saya, semua pendiri bangsa harus dihargai secara proporsional, termasuk Bung Karno. Begitu juga Aceh yang telah memberikan sumbangan dua pesawat dan masyarakat Minangkabau mengumpulkan emas untuk republik ini, juga harus diapresiasi," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalani Pemeriksaan Kedua, Tersangka Korupsi Alkes RSUD Batam Masih Melenggang
Redaktur : Tim Redaksi