JAKARTA - JAKARTA - Pengamat hukum dari Universitas Indonesia (UI) Chudry Sitompul menyarankan para petinggi Partai Demokrat agar tidak menunjuk Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas sebagai Plt Ketum Partai Demokrat, menggantikan Anas Urbaningrum.
Pasalnya, jika Ibas yang saat ini masih menjabat sebagai Sekjen PD menjadi Plt Ketum PD, maka akan merugikan citra Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kalau Ibas dijadikan ketua umum (Ketum) itu namanya betul-betul sudah politik keluarga namanya. Saya kira Ibas tidak akan dijadikan Ketum," ucap Chudry pada JPNN usai diskusi di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2).
Dia juga mengatakan, bila Ibas benar-benar menempati posisi itu, maka justru akan jadi bumerang bagi Partai Demokrat. Pria yang mengenakan kacamata ini menyebut, posisi Ibas juga rawan karena borok-boroknya bisa diungkap Anas.
"Kalau betul ada analisis Ibas dipersiapkan, tapi menurut saya enggak. Kenapa? Apa Ibas enggak mikir ada impact yang akan didapat? Apa bisa dijamin Anas tidak akan berkicau seperti Nazaruddin," tutup Chudry tanpa menjelaskan detil perkataannya itu. (chi/jpnn)
Pasalnya, jika Ibas yang saat ini masih menjabat sebagai Sekjen PD menjadi Plt Ketum PD, maka akan merugikan citra Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kalau Ibas dijadikan ketua umum (Ketum) itu namanya betul-betul sudah politik keluarga namanya. Saya kira Ibas tidak akan dijadikan Ketum," ucap Chudry pada JPNN usai diskusi di Warung Daun, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2).
Dia juga mengatakan, bila Ibas benar-benar menempati posisi itu, maka justru akan jadi bumerang bagi Partai Demokrat. Pria yang mengenakan kacamata ini menyebut, posisi Ibas juga rawan karena borok-boroknya bisa diungkap Anas.
"Kalau betul ada analisis Ibas dipersiapkan, tapi menurut saya enggak. Kenapa? Apa Ibas enggak mikir ada impact yang akan didapat? Apa bisa dijamin Anas tidak akan berkicau seperti Nazaruddin," tutup Chudry tanpa menjelaskan detil perkataannya itu. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anas Minta Maaf ke Wartawan
Redaktur : Tim Redaksi