jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Inggris menyatakan apresiasi dan dukungan bagi Indonesia sebagai salah satu Ketua Bersama dalam Dialog Hutan, Pertanian, dan Perdagangan Komoditas (Forest, Agriculture, and Commodity Trade/FACT) yang bertujuan untuk mendorong pengembangan rantai pasok yang berkelanjutan dan mengurangi deforestasi.
“Kesuksesan dan kepemimpinan Indonesia menjadi contoh bagi negara-negara lainnya,” kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins, dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
BACA JUGA: Kasus Covid-19 Masih Tinggi di Inggris, Begini Syarat Masuk Old Trafford
FACT Dialog, yang diketuai bersama oleh Indonesia dan Inggris, baru-baru ini menggelar acara virtual dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan pemerintah, para pelaku usaha, masyarakat sipil, serta petani kecil, guna bekerja sekerja kolaboratif untuk mendukung perwujudan pertanian dan perdagangan komoditas yang berkelanjutan.
Menyusul acara yang digelar pada Kamis (9/9) lalu itu, sejumlah tema penting seperti perdagangan, petani kecil, transparansi dan keterlacakan, serta inovasi dan teknologi, telah mulai dijajaki oleh kelompok kerja tematik, sebagaimana dijelaskan dalam keterangan Kedubes Inggris di Jakarta.
BACA JUGA: Jelang Polandia vs Inggris, Begini Wejangan Southgate Buat Anak Asuhnya
Dalam acara tersebut, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Alue Dohong, mengatakan bahwa Indonesia merupakan bagian penting dari pasar komoditas global dan bahwa dalam semangat kerja sama, Indonesia telah menunjukkan besarnya kemungkinan untuk mendukung produksi komoditas dan pembangunan ekonomi secara berkelanjutan, tanpa meninggalkan upaya untuk menekan laju deforestasi.
“Berbagai kebijakan telah dilakukan, termasuk moratorium perizinan baru dan membangun sistem memverifikasi legalitas dan produksi kayu secara berkelanjutan, dan telah diwujudkan pencapaiannya,” ujarnya.
BACA JUGA: Polandia vs Inggris 1-1, Harry Kane Melampaui Rekor Gol Eks Liverpool
Dia pun menyoroti pentingnya membangun kemitraan dengan para pemangku kepentingan global, termasuk melalui Dialog FACT Global.
Pentingnya kemitraan global dalam konteks tersebut juga turut disoroti oleh Owen Jenkins, yang mengatakan bahwa semua niatan dan target yang telah ditentukan akan lebih berarti jika diikuti dengan rencana aksi yang dijalankan.
“Itulah mengapa Dialog FACT selanjutnya sangat penting. Kami dan mitra-mitra kami akan merujuk pada prinsip-prinsip yang telah disetujui – dan berdasarkan hasil pekerjaan kelompok kerja tematis – untuk mulai merinci apa yang dapat kita setujui pada COP26 di Glasgow,” ujar Jenkins.
Dia pun mengatakan bahwa melalui kerja sama tersebut, Indonesia dan Inggris dapat bersama-sama membawa banyak perubahan yang diperlukan untuk melindungi lingkungan alam yang sangat berharga seperti hutan hujan dan mengatasi perubahan iklim.
Acara komunikasi Global FACT itu juga digelar untuk membangun momentum menjelang konferensi perubahan iklim COP26 di Glasgow, di mana kegiatan tersebut memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan di negara-negara di dunia.
Kegiatan dialog FACT diharapkan dapat memupuk semangat kemitraan dan kerja sama yang erat dan berkelanjutan sehingga dapat menghasilkan sebuah peta jalan serta langkah-langkah yang dapat diimplementasikan dan disetujui pada COP26 nanti. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil