Inggris Batal Serang Suriah, Ditolak Kubu Oposisi

Jumat, 30 Agustus 2013 – 14:34 WIB

jpnn.com - LONDON - Parlemen Inggris menolak kemungkinan intervensi militer negara itu terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad yang diduga menggunakan senjata kimia. Kubu oposisi malah mengecam rencana militer Cameron yang disebutnya sebagai langkah gegabah.

Mosi pemerintah kalah dengan 13 mayoritas suara. Tetapi PM David Cameron mengatakan pemerintah akan tetap melakukan tindakan yang sesuai.

BACA JUGA: AS Luncurkan Satelit Mata-mata Baru

"Aksi militer keluar dari agenda, dan anggota parlemen bereaksi atas kepemimpinan perdana menteri yang angkuh dan sembrono," ujar Pemimpin oposisi Ed Miliband seperti dilansir BBC, Jumat (30/8).

Kekalahan dalam pemungutan suara ini menjadi pukulan keras bagi PM Cameron, yang mosi sebelumnya terkait bukti kesalahan Presiden Assad juga ditolak parlemen.

BACA JUGA: China dan Rusia Abstain, Resolusi PBB Atas Suriah Buntu

Anggota parlemen juga menolak mosi pemerintah dalam mendukung aksi militer di Suriah jika didukung oleh bukti dari inspektur senjata PBB, yang sedang menyelidiki tuduhan dari senjata kimia pekan lalu.

Sedikitnya 355 orang dilaporkan tewas dalam insiden serangan senjata kimia di kawasan Ghouta, luar Kota Damaskus, pada 21 Agustus lalu. Inggris dan AS menyatakan pemerintahan Assad bertanggung jawab dalam insiden tersebut. Sementara Damaskus menyatakan serangan dilakukan oleh pemberontak.

BACA JUGA: Hello Kitty Terbang Antarbenua

Ahli PBB di Suriah yang mengakhiri penyelidikan dugaan serangan gas beracun Jumat ini, akan memberikan laporan temuan awal mereka pada Sekjen PBB Ban Ki-moon pada akhir pekan nanti.

Sebelumnya AS menyatakan melanjutkan konsultasi dengan London, sebagai salah satu sekutu dan teman terdekat, guna mendapatkan dukungan kemungkinan aksi militer ke Suriah. "Keputusan Presiden Obama akan dipandu dengan apa yang menjadi kepentingan terbaik bagi Amerika Serikat," demikian isi sebuah pernyataan Gedung Putih.

Ditambahkan bahwa Obama meyakini Suriah telah menggunakan senjata kimia dan negara yang melanggar norma internasional terkait penggunaan senjata kimia harus dimintai pertanggungjawaban.

Tak lama setelah pemungutan suara di London, Menteri Pertahanan Philip Hammond kepada BBC mengatakan Inggris tidak akan terlibat dalam setiap aksi militer terhadap pemerintahan Assad. Tetapi dia mengatakan aksi militer mungkin akan tetap dilakukan, "Saya memperkirakan AS dan negara lain akan tetap merespon atas serangan kimia." ujarnya.

"Mereka akan kecewa Inggris tidak akan terlibat. Tetapi saya menilai kurangnya dukungan Inggris tidak akan menghentikan aksi tersebut," lanjutnya.

Dia menambahkan, dirinya dan perdana menteri kecewa dengan hasil pemungutan suara yang disebutnya bisa merusak hubugan Inggris dengan Washington. "Amerika memahami proses parlementer. Mungkin mereka terkejut dengan skala penolakan," pungkasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PBB Dituntut Usut Serangan Senjata Kimia Pemberontak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler