Inggris Lockdown, Boris Johnson: Kalau Anda Tidak di Rumah, Banyak Nyawa akan Hilang

Selasa, 24 Maret 2020 – 07:56 WIB
PM Inggris Boris Johnson. Foto: diambil dari The Sun

jpnn.com, LONDON - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memutuskan lockdown selama tiga minggu untuk mencegah penularan virus corona jenis baru COVID-19.

Boris memerintahkan semua masyarakat Inggris tetap di rumah mulai Senin (23/3) malam waktu setempat.

BACA JUGA: Pak SBY Bikin Twit Lagi, Isinya soal Corona, Lockdown & Dukungan untuk Jokowi

"Anda harus tinggal di rumah," kata PM Boris seperti dikutip dari The Sun.

PM memerintahkan penguncian massal, menutup semua toko yang tidak penting, melarang pertemuan lebih dari dua orang dan menekankan dengan sangat agar seluruh keluarga di Inggris tetap berada di balik pintu tertutup.

BACA JUGA: Ajudan Menyimpulkan, Opsi Terbaik Menurut Prabowo adalah Lockdown

Masyarakat Inggris dilarang melakukan perjalanan dengan kereta api dan bus kecuali untuk pekerjaan yang sangat penting.

Selama tiga minggu ke depan, warga Inggris hanya boleh keluar untuk belanja kebutuhan pokok, mendapatkan layanan kesehatan, dan pulang-pergi kerja yang tak bisa dilakukan dari rumah.

BACA JUGA: Jokowi Perintahkan Tidak Ada Lockdown

Semua pertemuan lebih dari dua orang di depan umum dilarang, yang berarti termasuk pernikahan dan pembaptisan. Tempat ibadah seperti gereja dan masjid juga harus ditutup, kecuali untuk pemakaman.

"Virus corona merupakan ancaman terbesar yang dihadapi negara ini selama beberapa dekade. Tanpa upaya nasional yang besar untuk menghentikan pertumbuhan virus ini, maka akan tiba saatnya tidak ada layanan kesehatan yang bisa mengatasinya. Tidak akan ada ventilator, tempat perawatan intensif, dokter dan perawat yang cukup," katanya.

Dia menegaskan, jika instruksi ini tidak diikuti, polisi akan bertindak.

"Kami akan lihat lagi dalam tiga minggu ke depan. Namun, saat ini tidak ada pilihan yang mudah. Saya tahu gangguan atau kerusakan yang akan muncul dari kebijakan ini, pada kehidupan orang, bisnis dan pekerjaan. Ini bukan pilihan yang mudah. Sulit, dan benar bahwa masih banyak nyawa yang akan hilang karena virus ini jika kita tidak bersama menghadapinya," tutur Boris. (thesun/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler