Inggris Serius Latihan Adu Penalti

Jumat, 22 Juni 2012 – 17:22 WIB

KIEV - Pengalaman buruk saat menjalani fase knockout kembali menghantui Inggris di perempat final. Itu tak lepas dari hasil buruk yang kerap menghampiri Inggris kala harus memastikan hasil melalui adu penalti. Tak salah jika Pelatih Roy Hodgson menaruh perhatian lebih pada kemungkinan terjadinya adu penalti saat melawan Italia.
   
Jelang menghadapi Italia di babak perempat final Euro 2012, Hodgson memperbanyak porsi latihan adu penalti. Alasannya jelas, Three Lions selalu kerepotan bila harus menghadapi adu penalti di turnamen akbar seperti Euro.
   
Pemikiran Hodgson didukung oleh fakta yang kuat. Dalam 22 tahun terakhir, Inggris kerap gugur di turnamen akbar (Euro dan Piala Dunia) melalui adu penalti. Kekalahan atas Jerman di semifinal Piala Dunia 1990 memulai kutukan Inggris di babak tos-tosan itu. Inggris baru sekali lolos dari jeratan adu penalti, yaitu di perempat final Euro 1996 saat menghadapi Spanyol.
   
"Kami memakai waktu setelah sesi latihan untuk secara reguler dan makin serius latihan tendangan penalti," ujar Hodson pada SkySports.
   
"Tapi, yang terpenting adalah kemampuan dan kepercayaan diri untuk menepis semuanya dan melupakan segalanya kejadian mengenai berhasil mencetak gol atau tidak," bebernya.
   
Masa lalu yang kelam, menurut Hodgson, pasti tetap akan membayangi. Sebab, yang dilakukan tim saat ini akan terus dibandingkan dengan para pendahulunya.
   
"Anda tidak bisa seharian melatih tendangan penalti lalu piawai melakukannya. Ini benar-benar soal mental, kepercayaan diri, dan bagaimana anda melupakan semua hal yang dapat mengganggu konsentrasi Anda," ujarnya.
   
"Beberapa kali kita menyaksikan pemain terbaik pun gagal dan Anda akan berpikir bahwa yang tidak biasa mengeksekusi penalti justru adalah orang yang mampu melakukannya," ujar pelatih 61 tahun itu.
   
Dalam skuad Inggris saat menghadapi Ukraina, hanya Steven Gerrard dan Wayne Rooney yang merupakan eksekutor reguler di klubnya masing-masing. Namun dalam awal pertengahan musim lalu saja, Rooney gagal mengeksekusi empat dari delapan kesempatan, walau di sisa musim dia berhasil mengamankan enam kesempatan penalti berturut-turut.
   
Gerrard juga tidak selalu berhasil mencetak gol dari titik hukuman. Di bulan Februari, dia gagal mencetak gol di Final Piala Liga melawan Cardiff. Sementara Hodgson juga tak bis membawa serta Frank Lampard yang kerap menjadi eksekutor Inggris juga di klubnya, Chelsea. (ady)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ethniki Andalkan Kecepatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler