jpnn.com, LONDON - Inggris menurunkan status ancaman terornya satu level lebih rendah pada Minggu lalu.
Dari critical ke severe. Sementara itu, badan keamanan Inggris MI5 (Military Intelligence Section 5) mulai mengevaluasi kinerja mereka setelah terjadi teror Manchester yang menewaskan 22 orang di akhir konser Ariana Grande pada 22 Mei lalu.
BACA JUGA: Foto Pria Muslim dan Wanita Yahudi Ini Sungguh Menyentuh Hati
Sebab, Salman Abedi, si pelaku tunggal, sebenarnya sudah lama masuk radar MI5.
Dalam keterangan persnya, Perdana Menteri (PM) Theresa May menyatakan bahwa Kepolisian Greater Manchester telah menunjukkan perkembangan investigasi yang signifikan.
BACA JUGA: Pevita Pearce: Heartbreaking News From Manchester
Sejauh ini, aparat sudah mengamankan 16 orang terkait teror Manchester.
Seorang di antaranya adalah pilot. Namun, identitas resminya belum dirilis.
BACA JUGA: Prilly Latuconsina Nyaris Jadi Korban Bom Konser Ariana Grande
"Dia pemuda asal Libya yang ramah dan periang. Dia baru saja lulus dari Shoreham Airfield," kata Violet Mainda, tetangga pemuda 23 tahun yang dikeler polisi Minggu lalu itu.
Sampai polisi menahannya, nama pemuda yang diyakini berteman dengan Abedi tersebut tidak dipublikasikan.
Tapi, polisi membenarkan bahwa pemuda itu sudah menuntaskan pendidikannya untuk menjadi pilot.
Menteri Dalam Negeri Amber Rudd menyatakan, potensi serangan kelompok yang sama masih tinggi.
Namun, dia yakin tidak akan ada serangan susulan dalam waktu dekat karena polisi gencar melakukan razia.
"Investigasi masih berlangsung. Potensi terjadi serangan masih ada," ujar Rudd.
Kurang lebih ada 3.000 individu dalam daftar pengawasan intelijen yang menjadi prioritas polisi.
Selain itu, ada sekitar 2.000 individu lain yang masuk daftar pengawasan, tapi bukan prioritas.
Saat ini polisi sedang mendalami sedikitnya 500 skenario serangan yang paling mungkin dilancarkan di Inggris.
Sementara itu, MI5 mulai mengevaluasi kinerja mereka dan melakukan penyelidikan internal terkait teror Manchester.
Kabarnya, sebelum Abedi meledakkan diri di Manchester Arena pada Senin malam pekan lalu, MI5 menerima tiga peringatan tentang serangan tersebut.
Tapi, entah apa yang terjadi, peringatan itu luput dari sorotan dan akhirnya terjadi teror Manchester.
Padahal, Kepolisian Greater Manchester juga memperingatkan publik tentang Abedi yang kembali dari Libya pada 18 Mei lalu. (AFP/Reuters/BBC/hep/c6/any/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oh My God! Korban Tewas Akibat Bom Manchester Arena Bertambah, Termasuk Anak-Anak
Redaktur & Reporter : Natalia