Ingin Bangun Pagi Segar dan Bugar? Begini Cara yang Efektif

Rabu, 12 Mei 2021 – 13:02 WIB
Ilustrasi bangun tidur.

jpnn.com, JAKARTA - Tidur cukup dan berkualitas merupakan salah satu kunci penting dalam menjaga kesehatan tubuh.

Sayangnya, tidak semua orang bisa mendapatkan tidur berkualitas.

BACA JUGA: Penting! Saran Bagi Pasien Penyakit Jantung di Masa Pandemi

Kualitas tidur yang baik memungkinkan untuk terbangun dengan segar, suasana hati yang baik, dan tenaga yang mumpuni untuk menjalankan berbagai kegiatan.

Untuk mengetahui kualitas tidur, dapat dipantau menggunakan sejumlah perangkat.

BACA JUGA: Manfaat Kayu Mujarab, Seksualitas Langsung Tokcer

Antara lain, smartwatch yang memiliki fitur pemantauan tidur (sleep monitoring) atau sleep tracking widget, yang berfungsi menunjukan matriks tidur.

Berikut beberapa penjelasan mengenai pentingnya memantau kualitas tidur menurut rilis resmi Garmin dikutip pada Rabu (12/5).

BACA JUGA: Cukup Jawab 11 Pertanyaan, Akan Tahu Terbebas dari Penyakit ini atau Tidak


Memonitor Siklus Tidur

Saat tertidur, setiap orang akan menjalani beberapa fase tidur. Non-rapid eye movement (non-REM) dan REM.

Non-REM terbagi menjadi tiga tahap, light sleep, light menuju deep sleep, dan deep sleep atau tertidur nyenyak.

Dimulai dengan light sleep, akan memasuki fase deep sleep ketika detak jantung melambat dan semua otot tubuh menjadi rileks.

Selain itu, terdapat fase REM, kondisi di mana saraf otak bekerja hampir sama beratnya dengan waktu terbangun yang memungkinkan dapat mengingat mimpi.

Ketika tidur, kita akan mengalami fase non-REM dan REM berulang kali.

Setiap tahap tersebut merupakan komponen yang penting dalam memperoleh tidur yang ideal untuk kembali segar di pagi hari.

Saat tidur, perangkat sleep tracking ini dapat mendeteksi fase apa dan berapa lama Anda melalui fase tersebut berdasarkan detak jantung, gerakan tubuh, dan variabilitas detak jantung.


Memahami Kondisi Tubuh Berdasarkan Data

Dengan data dari sleep tracking, dapat dilihat penilaian atas kualitas tidur yang dijalani.

Misalnya, bisa diketahui berapa lama kamu tidur pada setiap fase tidur dan mengetahui seberapa baik kualitas tidur dari hasil sleep score.

Bahkan fitur sleep analysis di dalamnya bisa memberitahu seseorang merasa kelelahan atau segar di hari setelah tidur, pengaruhnya terhadap stres level, dan energi pada tubuh atau body battery.

Dengan mengetahui hal ini, bisa diatur energi dan tubuh agar bisa beraktivitas secara efektif.

 

Mengamati Pergerakan Ketika Tidur

Pernahkah Anda bertanya bagaimana bisa posisi tidur berubah? Mengapa kasur yang pada saat tidur rapi menjadi berantakan di pagi hari? Itu adalah hasil dari pergerakan, karena manusia bisa bergerak saat tidur tanpa disadari.

Perlu di garisbawahi bahwa semakin banyak bergerak saat tidur, tandanya semakin tidak memiliki tidur yang berkualitas.

Garmin melacak gerakan tubuhmu di malam hari dan menggunakan data tersebut untuk menentukan apakah kamu sudah memiliki tidur berkualitas.

 

Memantau Pernapasan saat Tidur

Pernapasan yang baik akan membawa kualitas tidur yang baik pula.

Ketika tertidur, sistem pernapasan dapat dilacak lebih baik karena kita tidak terlalu banyak menggerakan tubuh.

Dengan memantau pernapasan saat tidur, bisa dilihat rata-rata tingkat pernapasan setiap menitnya.

Pemantauan pernapasan saat terbangun juga tidak kalah penting, terlebih ketika memberikan indikasi terhadap kondisi kesehatanmu.

Meski bukan alat medis yang diakui sebagai alat ukur kesehatan atau acuan data saat melakukan pemeriksaan ke rumah sakit, Garmin adalah perangkat yang dapat membantu mengetahui kondisi kesehatan sehingga, ketika Anda menyadari adanya gejala yang timbul bisa melakukan tindakan pencegahan lebih dini.


Mengukur Saturasi Oksigen Pada Darah

Pemantauan saturasi oksigen pada darah atau SpO2 seringkali dibutuhkan oleh pendaki gunung atau penyelam.

Namun, memantau SpO2 juga penting untuk masyarakat di berbagai kalangan.

SpO2 membantu untuk mengetahui seberapa baik kinerja jantung dalam memonitor dan memperbaiki kesehatan secara menyeluruh.

Bahkan di tengah pandemi saat ini, penurunan SpO2 menjadi salah satu gejala penderita COVID-19 yang tidak bisa dirasakan secara langsung.

Dengan bantuan perangkat canggih, setiap pagi kita dapat mengetahui seberapa berkualitas tidur yang kita rasakan di malam sebelumnya.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler