JENEWA - FIFA selaku induk sepakbola dunia kembali mengeluarkan komentar mengenai gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar. Presiden FIFA, Sepp Blatter mengatakan, pihaknya menginginkan pesta sepakbola empat tahunan itu dihelat pada musim dingin waktu Eropa dengan tujuan agar para pemain yang berjibaku di lapangan bisa menampilkan kemampuan terbaiknya.
Selama ini, kekhawatiran mengenai kualitas pertandingan memang terus menyeruak. Faktor utamanya ialah suhu panas di Qatar yang bisa mencapai 50 derajat celcius.
Blatter mengatakan, jika nantinya digelar pada musim dingin periode Eropa, Piala Dunia tidak akan dilangsungkan dalam rentang Juni-Juli. Artinya, Qatar mesti melakukan perubahan jadwal ketika menjadi tuan rumah Piala Dunia nanti.
“Piala Dunia di Qatar hanya bisa dilangsungkan di musim dingin. Komite Eksekutif pasti akan mengikuti saya. Dengan suhu panas di Qatar, tidak mungkin menggelar Piala Dunia di musim panas,” terang Blatter sperti dilansir Sky Sports Germany, Rabu (17/7).
Selain mempertimbangkan kualitas pertandingan, FIFA juga mengkhawatirkan kondisi para pemain jika harus bertanding di suhu yang membakar kulit. Meski bisa menggunakan AC di stadion, hal itu dianggap tak akan banyak membantu.
“Itulah kenapa kami harus mendesak Komite Eksekutif untuk melakukan perubahan. Kami mempertimbangkan pemain. Memang bisa menggunakan AC di stadion. Kami harus melakukan perubahan,” tegas Blatter. (jos/jpnn)
Selama ini, kekhawatiran mengenai kualitas pertandingan memang terus menyeruak. Faktor utamanya ialah suhu panas di Qatar yang bisa mencapai 50 derajat celcius.
Blatter mengatakan, jika nantinya digelar pada musim dingin periode Eropa, Piala Dunia tidak akan dilangsungkan dalam rentang Juni-Juli. Artinya, Qatar mesti melakukan perubahan jadwal ketika menjadi tuan rumah Piala Dunia nanti.
“Piala Dunia di Qatar hanya bisa dilangsungkan di musim dingin. Komite Eksekutif pasti akan mengikuti saya. Dengan suhu panas di Qatar, tidak mungkin menggelar Piala Dunia di musim panas,” terang Blatter sperti dilansir Sky Sports Germany, Rabu (17/7).
Selain mempertimbangkan kualitas pertandingan, FIFA juga mengkhawatirkan kondisi para pemain jika harus bertanding di suhu yang membakar kulit. Meski bisa menggunakan AC di stadion, hal itu dianggap tak akan banyak membantu.
“Itulah kenapa kami harus mendesak Komite Eksekutif untuk melakukan perubahan. Kami mempertimbangkan pemain. Memang bisa menggunakan AC di stadion. Kami harus melakukan perubahan,” tegas Blatter. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelar Tes Fisik Sebelum Hadapi Liverpool
Redaktur : Tim Redaksi