Ingin Prajurit TNI Mendapat Kesempatan Sama, Jenderal Andika Keluarkan Perintah Ini

Rabu, 30 Maret 2022 – 01:02 WIB
Jenderal Andika Perkasa soal uji materi UU TNI. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memerintahkan jajarannya mempermudah syarat seleksi untuk bergabung di Satuan Tugas (Satgas) Perdamaian Dunia atau yang populer dengan sebutan Kontingen Garuda.

Jenderal Andika Perkasa menegaskan bahwa hal itu demi memberi kesempatan yang sama bagi seluruh prajurit TNI.

BACA JUGA: Jenderal Andika Tunjuk Brigjen Iwan Setiawan Jabat Danjen Kopassus

Oleh karena itu, dia meminta panitia seleksi Kontingen Garuda untuk menghapus beberapa syarat, antara lain tes kesegaran jasmani, kemampuan berbahasa Inggris, menggunakan komputer, mengemudi, dan tes kesehatan jiwa.

“Jadi, kesegaran jasmani itu tidak ada (dihapus dari syarat, red), tidak perlu ada kesehatan. Yang perlu saja. Tidak usah bahasa Inggris juga,” katanya seusai mendengar laporan dari jajarannya, yaitu Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen TNI Syafruddin dan Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) Marsma TNI Benedictus Benny, sebagaimana disiarkan kanal Jenderal TNI Andika Perkasa di YouTube yang dipantau di Jakarta, Selasa (29/3). 

BACA JUGA: Jenderal Andika kepada Komjen Boy Rafli Amar: Saya Pasti Mendukung, Mas!

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu mengatakan bahwa bahasa Inggris tidak terlalu mendesak, apalagi untuk keperluan penjagaan dan latihan. “(Contohnya), saat saya mau latihan dengan (prajurit) asing, tidak ada tes bahasa Inggris, kecuali pejabat tertentu saja, yang lain tidak perlu,” ungkap Jenderal Andika.

Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat itu mengatakan apabila syarat bahasa Inggris diterapkan, akhirnya yang ke sana hanya yang bisa berbahasa Inggris saja. “Jangan, tidak boleh,” tegas Jenderal Andika. 

BACA JUGA: Mayjen TNI Gabriel Lema: Saya Terharu Mendengar Laporan Babinsa Membantu Masyarakat

Lebih lanjut Panglima TNI menginstruksikan jajarannya mengubah komposisi jumlah personel Kontingen Garuda yang diberangkatkan ke daerah konflik. "Saya ingin jumlah yang diperlukan di sana sesuai dengan kondisi di sana sehingga kita tahu yang harus dari batalyon berapa," ujar Jenderal Andika memerintahkan jajarannya.

Indonesia telah mengirim pasukan perdamaian yang disebut sebagai Kontingen Garuda/Pasukan Garuda untuk bertugas di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak 1957.

Mesir jadi tujuan utama Kontingen Garuda I pada 1957. 

Kemudian, Indonesia lanjut mengirim pasukan perdamaian ke Kongo, Vietnam, kawasan Timur Tengah/Asia Barat, Iran, Irak, Namibia, Kuwait, Kamboja, Somalia, Bosnia Herzegovina pada 1993, Georgia, Mozambik, Filipina, Tajikistan, Sierra Leone, Liberia, Sudan, Lebanon, dan Nepal.

Per Januari 2020, ada lebih dari 2.000 anggota Kontingen Garuda, yang terdiri atas prajurit TNI, anggota Polri, dan kelompok sipil yang diberangkatkan ke daerah konflik di luar negeri untuk membantu misi pasukan perdamaian PBB. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler