Ingin Punya Anak Sehat dan Cerdas? Jangan Begituan saat Hamil Muda

Sabtu, 20 Maret 2021 – 11:31 WIB
Dr. dr. Naomi Esthernita Dewanto Sp.A(K), dokter spesialis anak di Siloam Hospitals Kebon Jeruk Jakarta. Foto tangkapan layar zoom

jpnn.com, JAKARTA - Mempunyai anak sehat dan cerdas merupakan dambaan orang tua. Namun, untuk mendapatkannya butuh persiapan bukan hanya saat kehamilan atau melahirkan.

"Persiapan itu sudah dilakukan sebelum menikah," ujar dr Stephen Mandang Sp.OG dalam webinar Born Fighter yang dirangkaikan dengan peringatan HUT ke-11 NICU Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ), Jumat (19/3).

BACA JUGA: Inilah Beragam Inovasi Layanan Siloam Hospitals Kebon Jeruk di Masa Pandemi

Menurut dokter Stephen, ketika pasangan kekasih sudah berniat membangun rumah tangga, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter.

Pemeriksaan sebelum menikah penting untuk mengetahui apakah calon orang tua dalam keadaan sehat atau tidak.

BACA JUGA: Siloam Hospitals Mengirim Tim Medis ke Desa Pantai Harapan Jaya

Dia menyarankan agar perempuan menikah di usia dengan rentang 20-30 tahun. "Itu usia paling ideal," ucapnya.

Sedangkan usia di atas 35 tahun, lanjutnya, berisiko tinggi untuk kehamilan.

BACA JUGA: 39 RS Jaringan Siloam Hospitals Mengerahkan Tenaga Medis untuk Vaksinasi COVID-19

Meski begitu, dokter spesialis kebidanan dan kandungan di SHKJ ini tidak melarang bagi yang menikah di usia 35 tahun dan kemudian ingin hamil.

Biasanya, kata dokter Stephen, para dokter kandungan akan memberikan perlakuan lebih ekstra untuk menjaga keselamatan ibu dan bayi.

Sebaliknya bagi orang tua yang sudah memiliki anak lebih dari tiga dan masih ingin tambah lagi, dokter akan menyarankan untuk berpikir kembali. Selain risiko tinggi, akan memengaruhi kondisi bayinya.

Saat kehamilan, lanjutnya, para calon ibu harus menjaga berat badannya. Kenaikan berat badan ibu hamil normalnya 12,5 Kg. Kalau kelebihan berat bisa memicu hipertensi.

Selain itu, ibu hamil sebaiknya menjalankan gaya hidup sehat. Seperti tidak mengonsumsi alkohol, merokok, dan menghindari kosmetik yang mengundang merkuri.

"Paling penting lagi jangan berhubungan suami istri saat hamil muda terutama bagi yang pernah keguguran," tegas dokter Stephen.

Dia menambahkan, di bawah sepuluh minggu kehamilan harus dijaga ekstra hati-hati.

Pada kesempatan sama Dr. dr. Naomi Esthernita Dewanto Sp.A(K) mengungkapkan, ketika seorang ibu sudah melahirkan, yang paling utama memberikan nutrisi terbaik untuk bayinya.

Sangat disarankan untuk seorang ibu langsung menyusui bayinya begitu dilahirkan. ASI merupakan susu terbaik bagi bayi karena mengandung nutrisi komplit, imunitas, dan faktor pertumbuhan.

Ketika ibu menyusui terjadi kontak batin dengan anaknya. "Bahkan saat bayi sakit atau prematur sehingga harus dirawat di NICU, ASI sangat penting diberikan ibu," kata dokter spesialis anak ini.

Namun, biasanya bayi yang dirawat di NICU terhalang mendapatkan ASI. Penyebabnya karena ibu dan bayi terpisah, kondisi ibu stres, dan sikap tenaga medis. Itu sebabnya kata dokter Naomi, perlu ada family centered care yang bisa menjembatani dokter, perawat, dan orang tua.

"Penanganan awal kehidupan seorang bayi sangat menentukan keberhasilan perawatan di NICU. Dokter, perawat, dan orang tua adalah satu tim dalam perawatan bayi," pungkasnya. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler