Ini 3 Tantangan Utama di Sektor Usaha Peternakan Indonesia

Senin, 05 September 2022 – 19:38 WIB
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah saat melakukan kunjungan ke peternakan di Boyolali Jawa Tengah pada Jumat (11/3). Foto dok Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia menghadapi sejumlah tantangan dalam mengembangkan sektor usaha peternakan saat ini.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nasrullah mengungkapkan ada tiga hal utama yang menjadi tantangan.

BACA JUGA: Kementan Dorong Milenial Memaksimalkan Pertanian dan Peternakan

Pertama soal masih rendahnya minat para pelaku usaha ternak di bidang pembibitan.

“Kedua, ada peminat tetapi dia (peternak) bersoal lagi di permodalan. Perbankan belum signifikan mendukung pelaksanaan usaha di dalam breeding ini. Dianggap mungkin investasi panjang dan lain-lain,” kata Nasrullah dalam diskusi daring yang digelar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) baru-baru ini.

BACA JUGA: Vaksin PMK Mandiri Datang Pekan Depan, Peternak Minta Pemerintah Percepat Vaksinasi

Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan untuk sektor peternakan dinilai belum cukup menyokong perkembangan bidang usaha ternak Indonesia.

Tantangan berikutnya, kata Nasrullah, sumber indukan ternak yang bisa diintroduksi untuk bisa dikembangkan di Indonesia.

BACA JUGA: Indonesia Membutuhkan Regenerasi Peternak Muda

Menurutnya, dibutuhkan kerja sama dari semua pihak terkait agar sektor peternakan Indonesia berkembang dengan maksimal dan bisa menekan serbuan ternak dan daging ternak impor. 

“Kondisi ini kalau kita hanya mengandalkan APBN sampai kiamat enggak akan selesai sehingga memang harus dilakukan langkah-langkah strategis,” katanya.

Diketahui, realisasi akad KUR sektor peternakan hingga 7 Desember 2021 mencapai Rp14,77 triliun atau 98,08% dari target Kementan yang sebesar Rp15,05 triliun.

Realisasi KUR tersebut diakses oleh 436.146 debitur. Dana digunakan untuk usaha produktif pembibitan dan budi daya sapi, ternak perah, kambing atau domba serta unggas. 

Adapun kebutuhan daging sapi dan kerbau mencapai 669.731 ton di tahun 2021. Tahun ini kebutuhan diperkirakan naik menjadi 711.885 ton.

Produksi daging sapi dan kerbau dalam negeri di tahun 2021 sebesar 423.443 ton, dan di tahun 2022 diperkirakan naik tipis menjadi 437.317 ton. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler