Ini 4 Strategi BRI untuk Capaian Positif 2022

Minggu, 05 Juni 2022 – 21:30 WIB
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan telah menyiapkan empat strategi utama untuk meneruskan capaian positif hingga akhir 2022. Foto: BRI

jpnn.com, JAKARTA - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyetorkan dana sebesar Rp 27,09 triliun kepada negara selama periode 2021 lalu.

Setoran tersebut terdiri dari pembayaran pajak senilai Rp 20,17 dan pembayaran dividen atas laba tahun buku 2020 senilai Rp 6,92 triliun.

BACA JUGA: Warga Amerika Serikat Ini Kagum dengan Kecanggihan ATM BRI

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan telah menyiapkan empat strategi utama untuk meneruskan capaian positif hingga akhir 2022.

Dia mengatakan pertama adalah selective growth, di mana BRI berfokus pada sektor yang memiliki potensi tinggi, dengan eksposur minimum terhadap gejolak eksternal, yaitu sektor pertanian, industri bahan kimia, serta makanan dan minuman.

BACA JUGA: BRI Genjot Digitalisasi untuk Pertumbuhan Bisnis Bekelanjutan

Selain itu BRI akan meneruskan strategi business follow stimulus dengan memfokuskan pertumbuhan berdasarkan stimulus pemerintah untuk membantu penguatan pertumbuhan ekonomi domestik.

Perbankan pelat merah itu akan fokus pada kualitas, selektif dalam menentukan kelayakan nasabah restrukturisasi dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi bisnis nasabah.

BACA JUGA: Akses Pembiayaan BRI untuk UMKM Hadir di Karya Kreatif Indonesia 2022

"Menerapkan soft landing strategy dengan membentuk cadangan yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya pemburukan kualitas kredit nasabah restrukturisasi," beber Sunarso.

Sunarso menyebut untuk menjaga profitabilitas BRI fokus pada pinjaman dengan high yield tinggi yaitu segmen mikro dan consumer loan.

Di samping itu meningkatkan efisiensi melalui peningkatan dana murah (CASA).

Kemudian dalam menghadapi tren kenaikan suku bunga, BRI terus meningkatkan CASA secara gradual dari 63 persen pada kuartal I-2021, menjadi 66 persen pada kuartal I-2022, di antaranya melalui wholesale transaction, penetrasi digital saving BRI, dan hyperlocal ecosystem pada segmen mikro.

"Dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang baik, BRI Group akan terus bekerja di area UMKM utamanya mikro dan kemudian dengan cara-cara yang efisien, dan value yang diciptakan harus kembali ke mikro dan itu akan menjadi putaran bola salju yang makin besar sehingga juga akan semakin besar value creation-nya kepada seluruh stakeholders," kata Sunarso.

Sunarso juga mengungkapkan hal ini merupakan komitmen nyata BRI dalam memberikan economic value kepada seluruh stakeholders.

Dia menjelaskan penciptaan economic value dan social value ditujukan untuk menjaga fundamental kinerja perseroan agar dapat terus tumbuh secara sehat, kuat, dan berkelanjutan.

Keberhasilan BRI mencatatkan kinerja gemilang pada tahun lalu merupakan hasil dari strategi transformasi yang telah dimulai pada 2018 dengan tema BRIvolution 1.0.

"Dipertajam menjadi BRIvolution 2.0 pada 2021, sehingga BRI mampu menghadapi tantangan dan peluang bisnis yang ada,” ujarnya.

Sunarso menyebutkan jika ditarik lebih jauh, sejak 2019 hingga 2021, BRI telah menyetorkan pajak dan dividen kepada negara dengan jumlah total mencapai Rp 82,04 triliun. (jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BRI   UMKM   CASA    Bisnis  

Terpopuler