Ini 5 Fakta seputar Kalung Antivirus Corona dari Eukaliptus

Senin, 06 Juli 2020 – 10:48 WIB
Produk antivirus corona dari Bahan Eucalyptus yakni kalung, inhaler, balsem, dan minyak tetes di mesin diffuser. Foto:

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian akan memproduksi massal produk antivirus berbasis tanaman asiri atau kayu putih (eukaliptus) yang dikemas dalam bentuk kalung, pada Agustus 2020.

Kalung itu diklaim sebagai anticorona buatan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan.

BACA JUGA: Gegara Kalung Antivirus Corona, Deddy Corbuzier Ribut dengan Mantan Istri

Berikut sejumlah fakta yang perlu diketahui tentang kalung anti virus corona tersebut:


1. Sudah Dipatenkan

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Ancaman FPI, Jokowi Diminta Copot Erick Thohir, Begini Reaksi Fahri Hamzah

Antivirus corona dari eukaliptus itu dipatenkan Balitbangtan pada Mei lalu. Produk ini akan bekerja sama dengan PT Eagle Indo Pharma (Cap Lang) untukdipasarkan ke masyarakat.

Ada tiga produk yang sudah dipatenkan dan siap diproduksi massal yakni inhaler, balsem, minyak tetes untuk mesin diffuser atau diffuser oil, hingga kalung anticorona dengan nomor paten sebagai berikut:

BACA JUGA: Akademisi UGM Dukung Kementan dalam Membuat Inovasi Kalung Eucalyptus

- Aromatik anti virus berbasis minyak asiri dengan nomor pendaftaran paten P00202003578.

- Ramuan Inhaler anti virus berbasis eukaliptus dengan nomor pendaftaran paten P00202003574.

- Ramuan Serbuk Nano Encapsulated anti virus berbasis eukaliptus dengan nomor pendaftaran paten P00202003580.

 

2. eukaliptus Diklaim Bisa Membunuh Virus Corona

Hasil penelitian Balitbangtan menunjukkan yang paling efektif ditemukan pada tanaman eukaliptus dengan memanfaatkan kandungan senyawa aktif 1,8-cineole (eucalyptol).

Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry mengatakan, hasil telusur ilmiah serta riset daya antivirus pada eukaliptus bahwa senyawa aktif cineole ini berpotensi bisa membantu pencegahan Covid-19 karena senyawa ini bisa mengikat Mpro yang terdapat dalam virus corona jenis apapun.

Mpro merupakan main protease (3CLPro) atau enzim kunci dari virus corona yang memiliki peran penting dalam memediasi replikasi dan transkripsi virus. Mpro inilah yang ditarget agar laju replikasi dan transkripsi virus menjadi terhambat.

 

3. Diklaim bisa Membunuh Virus Corona di Tenggorokan

Cara kerja ketiga produk itu dalam menangkal virus corona ialah membunuh virus yang sempat masuk ke tubuh manusia dan menempel di tenggorokan sebelum akhirnya masuk ke paru-paru.

Khusus untuk produk diffuser oil dianggap mampu membunuh virus di udara sebelum akhirnya masuk ke dalam tubuh manusia.

"Ini hasil pengujian kita dalam bentuk inhaler itu bisa membunuh virus yang di tenggorokan dan saluran napas kita. Kalau diffusser oil itu bisa mematikan virus-virus di udara," kata Fadjry Djufry.

 

4. Sudah Diuji Coba Pada Beragam Jenis Virus Corona

Hasil penelitian ilmiah terhadap eukaliptus tersebut telah dilakukan lama di laboratorium yang mengantongi sertifikat level keselamatan biologi (Biosavety) Level 3 (BSL3) milik Balai Besar Penelitian Veteriner.

"Virologi Kementan pun sudah tak asing lagi menguji golongan virus corona seperti influenza, beta corona, dan gamma corona. Virus SARS Cov-2 atau COVID-19 ini sendiri merupakan salah satu varian dari beta Corona," terang Fadjry Djufry.

 

5. Efektif Pemakaian 15-30 Menit

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo sudah meminta seluruh jajaran Kementan untuk memakai kalung penawar Covid-19 tersebut.

Dia meyakini dalam 15 menit pemakaian, kalung antivirus ampuh membunuh 42 persen virus corona. Sedangkan untuk pemakaian 30 menit dapat membunuh 80 persen virus.

(ngopibareng/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler