jpnn.com - BERAT badan naik, erat kaitannya dengan meningkatnya risiko asma. Asma adalah penyakit kronis saluran udara. Gejalanya mencakup sesak napas, sesak dada dan batuk.
Menurut penelitian di Amerika, orang dengan berat badan normal memiliki tingkat asma sekitar tujuh persen. Sementara orang yang mengalami kenaikan berat badan sekitar delapan persen, memiliki tingkat risiko asma.
BACA JUGA: Mencium Bau Alkohol Bisa Turunkan Daya Konsentrasi
Untuk orang dewasa yang mengalami obesitas, tingkat asma mencapai sekitar 11 persen. Sedangkan, wanita gemuk hampir 15 persen bermasalah dengan pernapasannya.
"Mengapa orang obesitas lebih mungkin untuk terserang asma? Itu tidak diketahui," ujar pemimpin peneliti, Dr. Lara Akinbami, seperti dilansir laman Health, Selasa (19/4).
BACA JUGA: Pssttt.... Ini Menu yang Harus Ada di Meja Ratu Inggris
"Kami hanya tahu bahwa mereka memiliki risiko lebih tinggi. Tentunya menjadi jelas bahwa obesitas adalah risiko untuk asma, bukan sebaliknya," imbuhnya.
Hanya saja dia mengingatkam bahwa, penelitian ini tidak dirancang untuk membuktikan hubungan sebab-akibat antara obesitas dan asma.
BACA JUGA: Ladies, ini Manfaat Pelumas bagi Wanita
"Tidak diketahui apakah kehilangan berat badan mengurangi asma. Tapi mencegah obesitas dan mengendalikan asma mungkin bisa bermanfaat. Penelitian ini benar-benar menegaskan bahwa obesitas merupakan faktor risiko untuk asma dan mereka terkait sangat erat," kata Akinbami.
Dr Len Horovitz, seorang pulmonologist di Lenox Hill Hospital New York City mengatakan, hubungan antara obesitas dan asma mungkin karena kelebihan berat badan membuat lebih sulit untuk bernapas. Dan kehilangan berat badan membuat bernapas lebih mudah. (fny/chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yang Suka Teh, Ada 4 Kabar Bagus untuk Anda
Redaktur : Tim Redaksi