jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli enggan menyebut lima nama negara yang dicoret dari pemberian pembebasan visa ke Indonesia. Sebelumnya, pemerintah telah menyetujui tambahan pemberian bebas visa kepada 47 negara.
Jumlah tersebut berkurang dari usulan yang diterima sebelumnya sebanyak 50 negara. Lima nama negara dicoret, namun ditambahkan Vatikan dan San Mareno.
BACA JUGA: Jokowi Makan Siang Undang Tukang Ojek dan Sopir Angkot
"Dari usul 50 negara, tidak semua kami kabulkan. Tapi nggak usah disebutkan negaranya," ujar Rizal di kantornya, Jakarta, Selasa (1/9).
Pria berkacamata ini memastikan bahwa lima nama negara tersebut merupakan negara yang terindikasi banyak masalah. "Itu yang tidak diberikan (pembebasan visa) negara yang sering ada masalah dalam soal drug, ekspor, radikalisme. Kami nggak kasih bebas visa, jadi kriterianya jelas," terang dia.
BACA JUGA: Politikus PDIP: Ini Warning untuk Pemerintah
Mantan menko perekonomian ini juga meminta agar keamanan intelejen imigrasi bisa ditingkatkan untuk melakukan pengawasan post audit yang ketat. Rizal juga minta agar turis-turis yang sudah datang ke Indonesia terus dimonitor, jangan sampai kebobolan.
"Yang bandel-bandel dan potensi ngacau cepat ditangani. Kami minta imigrasi, BIN dan kepolisian agar bekerjasama dengan lembaga kemanan Internasional biar kebijakan ini bisa memberikan hasil," tegas Rizal. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Wakil Ketua DPR: Polri Kayak LSM
BACA ARTIKEL LAINNYA... 9 Perempuan Beri Catatan Tak Manis buat Jimly Asshiddiqie
Redaktur : Tim Redaksi