JAKARTA - Kader dan pengurus Partai Demokrat di daerah kerap ditanya masyarakat siapa calon presiden Demokrat pada Pemilihan Presiden 2014. Kader-kader di lapangan juga terkadang enggan dan tidak berani menjual salah satu dari sebelas peserta Konvensi Capres Partai Demokrat karena takut benturan dangan kader lainnya yang mungkin beda jagoan.
"Jadi inilah kendala terberat kader partai di lapangan untuk menjual figur peserta Konvensi. Apalagi selama ini ada elit DPP Partai seolah-olah Konvensi ini hanya dia arahkan untuk salah satu peserta. Jadi kader takut benturan dengan elit partai khususnya DPP," jelas Sekretaris DPD Partai Demokrat Sulawesi Tengah, Talitti Paluge, dalam keterangan persnya yang diterima RM Online (JPNN Group), Minggu (9/2).
Menurutnya, seharusnya Komite Konvensi juga mencermati dinamikan politik internal partai sampai di akar rumput, apa sesungguhnya kendala sosialisasi peserta Konvensi di lapangan. Sehingga ini jadi bahan evaluasi Komite untuk menentukan strategi baru.
"Bayangkan saja kader harus menjelaskan kemampuan dan kelebihan 11 orang. Butuh waktu yang cukup lama menjelaskan ke pemilih," imbuhnya.
Karena itu, DPD beserta 11 DPC Partai Demokrat Kabupaten/Kota se-Sulteng menginginkan hasil Konvensi ditetapkan sebelum pelaksanaan Pemilu Legislatif. Selain itu pula, penentuan capres sebelum Pileg ini akan membuat konsolidasi fokus dan itu juga akan berdampak positif pada perolehan suara partai pada pencoblosan 9 April mendatang.
"Konsolidasi terkonsentrasi 1 arah untuk capres yang diyakini bisa menambah kekuatan partai menghadapi Pileg 2014," pungkasnya. (rmol)
BACA JUGA: Hari Ini, KemenPAN-RB Umumkan Seleksi Honorer K2
BACA ARTIKEL LAINNYA... 10 Potensi Masalah Pemilu 2014 Versi LPI
Redaktur : Tim Redaksi