jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi layanan kesehatan primer di Puskesmas Sungai Durian, Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Sebab, Puskesmas tersebut mampu melakukan sejumlah upaya pencegahan mulai dari anak hingga lansia.
BACA JUGA: Anies Baswedan Ubah RSUD jadi Rumah Sehat, Menkes Budi Bilang Begini, Oh Ternyata
Puskesmas Sungai Durian dinilai lebih mengutamakan pada upaya preventif.
Selain itu, Puskesmas Sungai Durian juga melakukan kegiatan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK).
BACA JUGA: Menkes Budi: Cacar Monyet Menular Jika Sudah Bergejala
Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya pemantauan tumbuh kembang pada bayi usia 0 hingga 24 bulan dan balita sampai usia 72 bulan.
Tak hanya itu, dilakukan juga pembagian kapsul vitamin A dan tablet obat cacing di sekolah taman kanak-kanak (TK).
BACA JUGA: Menkes: Vaksin Dosis Keempat Diutamakan Untuk Nakes
Kegiatan lain dalam upaya preventif ialah mengaktifkan Posbindu penyakit tidak menular di Desa Tebang Kacang.
Kegiatan ini meliputi pemeriksaan gula darah, kolestrol, asam urat untuk usia produktif, dan edukasi terkait bahaya merokok.
Upaya pencegahan pada lansia dilakukan melalui Posyandu Lansia dengan memberikan pengobatan serta pemeriksaan rutin kesehatan.
Menurut Menkes Budi, puskemas tersebut telah melakukan transformasi kesehatan yang telah diusungnya.
"Upaya Puskesmas Sungai Durian sangat bagus dengan skrining supaya dapat diketahui seberapa besar risiko penyakit yang ada di masyarakat,” kata Menkes Budi, Selasa (9/8).
Dia menginisiasi adanya transformasi di bidang kesehatan, yakni Transformasi Layanan Primer, Layanan Rujukan, Sistem Ketahanan Kesehatan, Sistem Pembiayaan Kesehatan, SDM Kesehatan, dan Teknologi Kesehatan.
Upaya puskesmas ini merupakan implementasi dari pilar pertama terkait transformasi layanan primer. (mcr9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkes Budi Memprediksi Jakarta segera Memasuki Puncak Covid-19Â
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dea Hardianingsih