Ini Alasan Paus Fransiskus Sebut Perang Sebuah Kekalahan

Rabu, 04 September 2024 – 13:10 WIB
Paus Fransiskus melambaikan tangan saat melintasi kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (3/9). Pemimpin Takhta Suci Vatikan tersebut dijadwalkan melakukan kunjungan pada 4-5 September 2024 ke sejumlah lokasi di Jakarta, seperti Istana Negara, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, dan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Foto : Ricardo

jpnn.com - JAKARTA - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus punya alasan mendalam hingga kemudian menyimpulkan bahwa perang adalah sebuah kekalahan.

Paus menilai tidak ada sama sekali pihak yang diuntungkan dengan adanya perang. Karena itu perang harus dihentikan.

BACA JUGA: Sri Paus Fransiskus Singgung isi Pembukaan UUD 1945 yang Menyebut Allah Mahakuasa

Penilaian tersebeut dikemukakan Paus Fransiskus saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di veranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/9).

Paus mengatakan hal tersebut sebagaimana disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi kepada media.

BACA JUGA: Sri Paus Fransiskus Puji Keragaman Suku, Agama, dan Budaya di Indonesia

Menlu Retno menyampaikan kedua kepala negara sama-sama menegaskan betapa pentingnya perdamaian.

"Paus secara khusus mengatakan bahwa perang itu adalah sebuah kekalahan karena tidak ada pihak yang diuntungkan dengan adanya perang," ujar Retno memberi keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

BACA JUGA: Soal Azan Magrib Pakai Running Text di TV Selama Misa Paus Fransiskus, MUI Bilang Begini

Oleh karena itu Menlu mengatakan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia kali ini sangat kental dalam membawa pesan perdamaian dan saling menghormati satu sama lain.

"Jadi, sekali lagi pesan damai, pesan merayakan perbedaan, pesan saling menghormati sangat kental di dalam kunjungan Paus ini karena Indonesia ini merupakan sebuah laboratorium hidup, di mana perbedaan dapat dikelola dengan baik sehingga persatuan Indonesia tidak tergoyah dan, alhamdulillah, perdamaian dapat terus terjaga di Indonesia," ucapnya.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia merupakan ketiga kalinya setelah Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989.

Paus Fransiskus selaku pemimpin umat Katolik dunia melakukan perjalanan apostolik ke Asia Pasifik pada bulan September 2024. Ada empat negara yang bakal dikunjungi meliputi Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.

Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi pada tanggal 3 hingga 6 September 2024.

Perjalanan ke kawasan Asia Pasifik selama 11 hari atau tepatnya pada tanggal 3-13 September 2024 akan menjadi lawatan terlama Bapa Suci berusia 87 tahun itu sejak 11 tahun memimpin umat Katolik.

Terpilihnya Indonesia sebagai negara pertama yang yang dikunjungi Paus Fransiskus lantaran di negeri dengan berpenduduk 279 juta jiwa dan mayoritas beragama Islam ini, populasi pemeluk Kristen sekitar 20,5 juta orang dengan 8,5 juta di antaranya adalah umat Katolik. (Antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Kampus Bedah Buku Paus Fransiskus, Pererat Ikatan antarumat Beragama


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler