jpnn.com - Wakil Sekjen DPP PKB Jazilul Fawaid membenarkan, rangkaian peringatan Hari Santri Nasional yang digelar PKB akan dimulai Minggu (30/9) mendatang, bertepatan dengan peringatan peristiwa Gerakan 30 September/PKI.
Namun, Jazil -panggilan akrab Jazilul- membantah jika kegiatan yang diawali dengan 'jalan santai' di Monas, Jakarta tersebut, berkaitan dengan PKI.
BACA JUGA: Para Santri Bakal Sarungan di Monas
Dia menyatakan, pelaksanaan jalan santai dengan mengenakan sarung nantinya, hanya momentum meneguhkan komitmen para santri menyatukan negeri. Agar peristiwa 30 September 1965 yang mengakibatkan konflik horizontal, tak sampai terulang kembali.
"Kenapa 30 September, ini mengingatkan PKI bagian yang harus diantisipasi. Selain itu, 30 September juga bertepatan dengan hari Minggu," ujar Jazil di DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta, Kamis (26/9).
BACA JUGA: PKB Terbuka Buat Yenny Wahid
Jazil juga mengakui, peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober mendatang, bertepatan dengan pelaksanaan kampanye tahun politik, Pemilu 2019.
Karena itu, agar tidak menimbulkan kecurigaan PKB memanfaatkan momentum tersebut untuk kepentingan politik, panitia bakal membentuk aliansi dengan berbagai ormas dan parpol lain.
BACA JUGA: PKB Bakal Polisikan Ustaz Penghina Maruf Amin dan Megawati
"Kami tak mengklaim acara ini hanya milik PKB. Kami hanya berkhidmat bahwa hari santri harus meriah dan diisi dengan kreativitas para santri," pungkas Jazil.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cak Imin Ingin Seni jadi Panglima di Indonesia
Redaktur & Reporter : Ken Girsang