Ini Alternatif Provider Baru untuk Masyarakat yang Mengeluhkan Layanan Data Internet

Kamis, 25 Juni 2020 – 16:35 WIB
Paket Internet. Foto : Traveloka for JPNN

jpnn.com - SEJAK dimulainya masa work from home (WFH) dan PSBB, mulai bermunculan keluhan- keluhan yang dirasakan pengguna layanan telekomunikasi dan internet.

Banyak penikmat internet telekomunikasi yang merasa masih belum memiliki kendali penuh dalam menikmati layanan data.

BACA JUGA: DPR Minta Pemerintah Berikan Internet Terjangkau Bagi Rakyat

Pengguna tidak menyadari adanya keterbatasan pada layanan yang mereka beli dan belum terbiasa mempelajari sendiri syarat dan ketentuan kecuali yang mengalami masalahnya secara langsung.

Padahal, selama new normal ini, penggunaan internet di hampir seluruh wilayah Indonesia meningkat hingga 12 sampai 14 persen. 

BACA JUGA: 80 Persen Anak Australia di Bawah Usia Empat Tahun Sudah Main Internet

Topik ini sebenarnya bukan hal yang baru. Jika berkaca pada perbincangan yang memenuhi linimasa media sosial, pengguna acap kali menyuarakan keluhan akan batasan-batasan yang masih mereka rasakan dalam menikmati layanan data.

Sebut saja seperti kuota yang terbagi-bagi. Pengguna mengeluhkan kuota yang diterima tidak bisa dinikmati sesuka hati, lantaran kuota tersebut hanya bisa dinikmati pada dini hari atau untuk aplikasi dan jaringan tertentu saja.

BACA JUGA: BNPB: Fasilitas Internet Penting Saat Penerapan Normal Baru Saat Pandemi

Selain itu, pengguna juga tidak menyadari bahwa layanan paket unlimited bukan berarti tanpa batas dengan kecepatan yang sama, sehingga pengguna harus berkompromi.

Pasalnya, atas pemberlakuan aturan batas wajar penggunaan atau biasa disebut FUP, kecepatan dari paket unlimited akan terdegradasi hingga lebih dari 50 persen seiring pemakaian kuota mencapai batas penggunaan wajar.

Tak luput layanan unlimited yang hanya bisa dinikmati pada rentang waktu tertentu saja. Seringkali, pengguna baru akan menyadari jika sudah terbentur salah satu masalah di atas.


Hal lain yang memberatkan pengguna adalah masalah fleksibilitas, di mana pengguna masih terbebani dengan komponen layanan yang tidak mereka butuhkan, seperti layanan sms premium dan RBT yang tidak umum diminati, serta banyaknya waktu yang terbuang untuk menyelesaikan masalah sederhana.

Memahami desakan kebutuhan pengguna untuk menikmati layanan data dengan lebih leluasa, beberapa operator seluler konvensional telah memperkenalkan operator digital baru yang hadir sebagai angin segar.

Namun, apakah satu-dua pendobrak saja cukup untuk mengubah lanskap industri telekomunikasi di tanah air? Mungkinkah akan ada pemain lain bermunculan untuk bisa memberikan fleksibilitas penuh, kebebasan dan transparansi?

Kini ada calon pendatang baru yang berniat untuk turut mengubah status quo, yaitu Live.On.

Jika merujuk pada informasi yang beredar di dunia maya dan media sosial, Live.On merupakan provider digital berbasis prabayar yang segera hadir, memberikan kuasa penuh atas paket data besar dan pengalaman digital yang sepenuhnya baru bagi kaum profesional cerdas digital.

Dalam laman resminya, Live.On tak segan untuk memberikan data secara cuma-cuma selama setahun penuh.

Lantas, apakah Live.On bisa menjadi pendobrak baru yang akan memenuhi kebutuhan pengguna layanan telekomunikasi? Menjamin fleksibilitas, kebebasan dan transparansi, serta mampu menjadi solusi bagi pengguna yang menginginkan perubahan? Kita lihat saja nanti. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler