jpnn.com - JAKARTA - Presiden akhirnya Joko Widodo merombak Kabinet Kerja dengan mengganti lima menteri dan seorang pejabat setingkat menter. Dari lima menteri yang dicopot, tiga di antaranya adalah menteri koordinator.
Menteri Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menjadi satu-satunya menko yang tak diganti. Menteri asal PDI Perjuangan itu masih tetap bertahan sebagai menko PMK sebagaimana saat dilantik pada 27 Oktober 2014 silam.
BACA JUGA: Usai Hadiri Pelantikan di Istana, Ada Kumpul-Kumpul di Rumah Megawati
Lantas mengapa Puan masih bertahan? Pengamat politik Ahmad Qodari punya analisa tersendiri soal itu.
Menurut Qodari, reshuffle tidak menyentuh Puan karena memang kinerjanya bisa diandalkan. "Sejak awal saya sudah sering mengatakan menko PMK yang justru aman dari isu reshuffle di antara menko lainnya," kata Qodari, Rabu (12/8).
BACA JUGA: Setelah Dilantik Pramono Meluncur ke Rumah Megawati, Dapat Arahan
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Jusuf Kalla (paling kanan), serta Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani. Foto: dokumen JPNN.Com
BACA JUGA: Waduh, 10 Bulan Pak Gobel Digebukkin Orang
Seperti diketahui, tiga menko yang dicopot adalah Tedjo Edhy Purdijatno (menko politik, hukum dan kemanaan), Sofyan Djalil (menko perekonomian) dan Indroyono Soesilo (menko kemaritiman). Khusus Sofyan, setelah dicopot dari posisi menko memang ditugasi menjadi menteri perencanaan pembangunan nasional (PPN) merangkap kepala Bappenas.
Lebih lanjut Qodari mengatakan, ada faktor untuk melihat kinerja menteri. Pertama adalah pencapaian target. Sedangkan yang kedua adalah kemampuan dalam koordinasi dan komunikasi.
Karenanya Qodari pun berpendapat alasan yang mendasari Jokowi mencopot tiga menko selain Puan adalah faktor tidak tercapainya target dan lemahnya kemampuan koordinasi.
"Kita lihat inilah kelemahan dari Tedjo Edhy, Sofyan Djalil dan Indroyono selama ini," ulasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Dia Anak Baru Paling Tajir di Kabinet Kerja
Redaktur : Tim Redaksi