jpnn.com, JAKARTA - Organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) di Pilpres 2024 mendatang akan memainkan peran penting dalam hajatan lima tahunan ini.
Potensi puluhan juta suara warga NU di Pilpres 2024 sangat menentukan bagi para capres. Terlebih NU adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia. Lantas siapa capres potensial yang mendapatkan suara dari warga NU?
BACA JUGA: Komunitas Nelayan Ganjar Gelar Diskusi Cara Meningkatkan Kapasitas Garam
Pengamat komunikasi politik Ratna Puspita menilai salah satu capres yang paling potensial mendapat dukungan NU adalah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo.
“Dari tiga nama bakal calon presiden, Ganjar Pranowo memiliki keuntungan dalam relasinya dengan organisasi ormas Islam terbesar di Indonesia itu,” ujar Ratna dalam keterangannya, Minggu (20/8).
BACA JUGA: Ganjar Milenial Serahkan Bantuan Tandon Air untuk Masyarakat di Kabupaten Paser
Ratna menjelaskan beberapa faktor Ganjar potensial mendapatkan suara dari Warga NU. Contohnya adalah, istri Ganjar, Siti Atiqoh Supriyanti yang merupakan cucu dari kiai NU terkemuka di Purbalingga, yakni KH Hisyam A Karim.
KH Hisyam A Karim adalah pendiri Pondok Pesantren Roudlotus Sholihin Sukawarah di Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah.
“Posisi ini menjadikan Ganjar sebagai bagian dari keluarga NU dan nahdiyin,” ujarnya,
Kemudian contoh lainnya adalah, Wakil Gubernur yang mendampingi Ganjar 2018-2023 adalah NU tulen, yakni Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin. Dia adalah anak kiai terkemuka Maimoen Zubair.
Kemudian, Ganjar juga tercatat pernah belajar memajukan pendidikan keagamaan bersama pengasuh Pondok Pesantren Girikusumo KH Munif Zuhri atau Mbah Zuhri.
Selain itu, Ganjar tercatat sowan ke pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus, dan ulama sekaligus anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Muhammad Luthfi bin Yahya atau Habib Lutfi.
Pada Mei 2023, Ganjar juga menyambangi ulama Nahdlatul Ulama (NU) K.H. Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Pada kesempatan itu, Gus Muwafiq mengirimkan pesan agar Ganjar tidak melupakan dan meninggalkan rakyat jika terpilih menjadi presiden pada pesta demokrasi tahun depan,” kata Ratna.
Selain itu, Ratna mengatakan Ganjar juga bersilaturahim dengan tokoh NU, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
“Meski keduanya berada dalam kubu berbeda di politik karena Cak Imin bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, Ganjar tetap menjaga hubungan baik dengan ketua umum PKB tersebut,” ungkapnya.
Ganjar juga terlihat aktif berbagai kegiatan NU seperti Silaturahmi Masyayikh, yang dihadiri ulama kharismatik se-Indonesia, termasuk Gus Mus dan Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Anwar, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, pada 19 Juli 2023.
Bahkan, Ganjar turut menghadiri apel peringatan hari lahir (harlah) 100 tahun atau 1 abad berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) di Alun-Alun Kabupaten Temanggung, Januari 2023.
Pada kesempatan itu, seperti dalam kesempatan bersama NU lainnya, Ganjar menyampaikan pentingnya peran NU dalam merawat kerukunan dan memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Dengan ini, Ganjar telah menunjukkan bahwa relasinya dengan NU, para ulama, dan warga NU merupakan hubungan berbasis kultural dan profesional," katanya.
Karena itu Ratna mengungkapkan dalam banyak kesempatan, Ganjar telah menunjukkan sikap dan pernyataan yang menunjukkan memiliki nafas perjuangan yang sama dengan NU dalam merawat keberagaman di Indonesia.(mcr10/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul