Ini Bedanya Clinton dan Trump saat Penyergapan Osama

Rabu, 12 Oktober 2016 – 08:28 WIB
Calon presiden AS Donald Trump dan Hillary Clinton. FOTO : AFP

COLUMBUS - Meski tak segemilang debat pertama, namun penampilan capres Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Hillary Clinton di debat kedua menuai reaksi positif. Itu tidak lepas dari penampilang sang lawan, Donald Trump yang tampil lebih buruk. 

Senin petang (10/10), lebih dari 10 ribu orang memadati kampanye Clinton di Ohio State University di Kota Columbus, Ohio. Itu merupakan kampanye terakhir sebelum pemerintah negara bagian tersebut menutup pendaftaran pemilih. Jumlah warga yang hadir dalam kampanye mantan menteri luar negeri itu juga mencatatkan rekor baru. Sebelumnya, tidak pernah ada kampanye Clinton atau lawannya, Donald Trump, yang dihadiri massa sebanyak itu. 

Kali ini Clinton memfokuskan kampanyenya pada kaum muda. Sebab, suara para pemilih muda tumbuh signifikan tahun ini. Dengan merangkul generasi muda, Demokrat berharap bisa panen suara dan memenangi pertarungan 8 November mendatang. Karena itu, dalam kampanyenya di Ohio, istri mantan Presiden Bill Clinton tersebut sengaja membahas isu-isu modern.

''Di hari saya berada di Situation Room menyaksikan operasi penyergapan Osama bin Laden, dia berada di lokasi lain menjadi host program Celebrity Apprentice,'' kata Clinton tentang Trump di hadapan massa Demokrat. ''Maka, jika Anda ingin membahas hal-hal yang telah kami lakukan selama 30 tahun terakhir ini, mari,'' tantangnya.

Sejak media menyebutnya unggul dalam debat kedua yang ditonton 66,5 juta orang Minggu malam (9/10), ibunda Chelsea tersebut me­mang lebih percaya diri. Sebab, hanya ada tiga debat dan dia sudah dua kali unggul. Debat terakhir bakal berlangsung pada 19 Oktober mendatang. Sejumlah pakar menganggap debat ketiga itu tidak akan banyak memengaruhi peta dukungan publik kepada kedua capres. 

Di Ohio, batas terakhir waktu pendaftaran pemilih jatuh pada Selasa (10/10). Terkait dengan hal itu, Clinton mengimbau warga agar tidak sampai tidak terdaftar. Sebab, mereka akan kehilangan hak pilih. ''Ini akan membuat waktu berjalan mundur. Tidak hanya beberapa tahun, tapi beberapa abad. Satu-satunya jalan untuk menghindarinya adalah dengan memberikan suara,'' papar Clinton. (AFP/Reuters/CNN/hep/c5/any/pda)

BACA JUGA: Fantastis! Asuransikan Hidung Rp 78 Miliar Demi....

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gila Kerja Banget, Seperlima Pekerja Terancam Kematian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler