jpnn.com, KARAWANG - Pemkab Karawang akan menambah honorarium tenaga medis yang terlibat dalam penanganan virus Corona atau Covid-19.
”Kami telah menyiapkan anggaran sekitar Rp15 miliar untuk penanganan dan pencegahan COVID-19,” kata Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari, usai rapat teknis percepatan penanganan COVID-19, Jumat (27/3).
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Tidak Umumkan Kematian Pasien Corona
Anggaran tersebut di antaranya untuk pengadaan alat pelindung diri (APD) tenaga medis, pengadaan 900 ribu masker dan hand sanitizer (cairan pembersih tangan), serta penyemprotan disinfektan.
Zamakhsyari menyampaikan, anggaran Rp15 miliar itu termasuk untuk penambahan honorarium para tenaga medis yang terlibat langsung dalam pencegahan Corona.
BACA JUGA: Cegah Corona, UI Kembangkan Alat Disinfektan Sinar Ultra Violet
"Untuk besaran tambahan honor tenaga medis masih akan dibahas lebih lanjut," katanya.
Dalam rapat teknis percepatan penanganan COVID-19 yang digelar di aula Kodim 0604/Karawang itu, Pemkab Karawang akan menunjuk sejumlah rumah sakit rujukan, termasuk rumah sakit swasta nantinya bisa menjadi rujukan bagi pasien yang terpapar Corona.
BACA JUGA: Masyarakat Lagi Sibuk Sama Corona, Pelajar Malah Tawuran di Jakarta Barat
Sementara itu, sesuai data Dinas Kesehatan Karawang, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) meningkat signifikan dibandingkan dengan hari sebelumnya, yakni mencapai 563 orang (data, 27/3) atau meningkat dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 513 orang.
Begitu juga dengan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga mengalami peningkatan, dari hari sebelumnya tujuh orang, pada Jumat ini menjadi sembilan orang.
Sedangkan yang positif tetap berjumlah lima orang. Kelimanya adalah Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana beserta seorang ajudannya, serta tiga orang pejabat di lingkungan Pemkab Karawang.
Kelima orang yang positif ini tengah menjalani isolasi di Rumah Sakit Paru atau Rumah Sakit Hermina, Jatisari, Karawang. (antara/jpnn)
Guru Honorer K2 Tak Digaji?
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti