jpnn.com - SITUBONDO - Wakil Bupati Situbondo Rahmad kemarin menjenguk Nenek Asyani di rumahnya di Perumahan Banjir, Dusun Kristal, Desa/Kecamatan Jatibanteng, Situbondo.
Rahmad mengungkapkan, pihaknya sudah meminta tim medis di Puskesmas Jatibanteng untuk merawat Asyani hingga benar-benar sehat. ’’Kami sudah minta agar kesehatannya dikontrol tiga jam sekali,’’ katanya.
BACA JUGA: Selama Ditahan, Nenek Asyani Selalu Kangen Cucu
Selain sakit mag, badan Asyani mulai panas. Untungnya, tensi darah nenek yang menjadi tukang pijat tersebut masih normal, yaitu 160 dengan tensi di bawah 100. ’’Dari pagi makannya sulit,’’ imbuh Rahmad.
Dari pengamatan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi (induk JPNN), sejumlah warga silih berganti menjenguk Asyani mulai sekitar pukul 09.00 hingga pukul 14.00. Warga menyatakan prihatin atas kasus yang dihadapi Asyani. Tidak jarang mereka yang menjenguk Asyani terlihat menangis.
BACA JUGA: Pulang ke Rumah, Nenek Asyani Makin Lemah
’’Mereka kasihan kepada ibu. Setelah ibu dibebaskan (penahanan ditangguhkan, Red), banyak yang datang ke sini sampai sekarang,’’ kata Su’eb, anak ketiga Asyani.
Asyani berharap sidang kasus dugaan pelanggaran Undang-Undang 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan yang menyeret dirinya segera selesai. Dia ingin bebas dari segala tuduhan dan tidak lagi dimasukkan ke penjara. ’’Kaule tero (saya ingin) bebas, tak nuntut apa-apa,’’ katanya sambil berbaring.
BACA JUGA: Loh, Ada Apa NasDem Ikut Desak Yasonna Dicopot?
Sebelumnya diberitakan, permohonan penangguhan penahanan Asyani dikabulkan majelis hakim karena ada jaminan dari bupati Situbondo. Asyani kemudian bisa pulang setelah dipenjara selama tiga bulan, sejak 15 Desember 2014 sampai 16 Maret 2015. (rri/c5/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga ISIS, Warga Amankan 3 Pria Bangladesh
Redaktur : Tim Redaksi