jpnn.com - JAKARTA--Pelaksanaan tes kompetensi bidang (TKB) seleksi CPNS secara manual berpeluang besar dimainkan pejabat daerah. Itu sebabnya, pemerintah pusat sudah memiliki cara untuk mengantisipasinya.
"Sudah rahasia umum, kalau pelaksanaan TKB jadi celah untuk pejabat pembina kepegawaian (PPK) di daerah bermain curang. Ini sudah kami antisipasi dengan memperketat pengawasan ke instansi yang melaksanakan TKB," kata Kabid Evaluasi Kebijakan Pengadaan SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Diah Faraz kepada JPNN, Minggu (8/11).
BACA JUGA: TKB CPNS 2016 Gunakan Sistem CAT dan Manual
Dia menyebutkan, salah satu cara yang ditempuh adalah dengan menetapkan pelaksanaan TKB minimal dua, yakni wawancara dan psikologi lanjutan. Selain itu, Panselnas membuat kisi-kisi soal TKB.
"Instansi yang melaksanakan TKB harus melapor ke MenPAN-RB. Ini wajib, karena pengalaman sebelumnya, ada beberapa instansi tidak melapor ke pusat. Akibatnya hasilnya diprotes masyarakat," bebernya.
BACA JUGA: Yuddy: Pemeriksaan Calon Penumpang di Bandara Jangan Ganggu Kenyamanan
Diah menambahkan, Panselnas juga memberikan prosentase lebih kecil untuk TKB dalam penentuan kelulusan. TKB hanya memakan porsi 40 persen, sedangkan tes kompetensi dasar (TKD) 60 persen.
"Kalau TKB sudah dilaksanakan dengan CAT, peluang kecurangan tidak akan terjadi lagi. Mudah-mudahan, 2017 sudah bisa dilaksanakan TKB dengan CAT," pungkasnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Komjen Buwas Blusukan ke Minimarket, Ngapain Jenderal?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yuddy: Banyak Teladan yang Diberikan Presiden Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi