jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo langsung mengambil langkah antisipatif setelah melihat perkembangan virus corona yang semakin cepat saat ini
Tidak hanya menyiapkan seluruh rumah sakit yang ada, Ganjar bahkan sudah menyiapkan lokasi lain yang bisa digunakan sebagai ruang isolasi.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo: Maaf, Maaf, Maaf
Hal itu disampaikan Ganjar usai rapat terbatas melalui vicall dengan Presiden di rumah dinasnya, Selasa (24/3).
Berbagai skenario telah disiapkan. Mulai dari skenario ringan, sedang, sampai yang terburuk.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Konspirasi di Balik Corona, Pagi-pagi Jokowi ke RS, Bank Jual Dolar 17 ribu
"Saat ini kami sudah siapkan rumah sakit lini satu sebanyak 13, kemudian lini dua 45 dan lini tiga adalah sisanya. Inventarisasi akan terus kami dorong termasuk beberapa rintisan rumah sakit di Solo dan Brebes yang akan kami siapkan khusus untuk penanganan ini," kata dia.
Selain itu, dukungan beberapa rumah sakit swasta juga telah dipersiapkan. Meski tidak memiliki ruang isolasi banyak, tetapi bantuan dari rumah sakit swasta itu diharapkan mampu menanggulangi kebutuhan untuk penanganan.
BACA JUGA: Masih Mau Kumpul Ngopi Bareng di Warkop? Jangan Kaget jika Didatangi TNI
Selain tempat-tempat tersebut, ada beberapa lokasi lain yang juga sudah didata. Di antaranya Balai Diklat Pemprov, Balai Diklat Kemenag, Asrama Haji Donohudan, Hotel Kesambi milik Pemprov, juga gelanggang olahraga seperti Jatidiri.
Bahkan Ganjar juga meminta tenda-tenda disiapkan sebagai alternatif paling akhir.
"Kalau kondisi memburuk, kami sudah menyiapkan beberapa tempat seperti Balai Diklat atau hotel milik kami sebagai ruang isolasi. Balai diklat dan hotel milik Pemprov memiliki kamar lumayan banyak, sehingga bisa disiapkan untuk itu," tegasnya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan TNI/Polri dalam rangka persiapan kemungkinan terburuk. Beberapa aset milik dua lembaga negara itu sudah didata dan disiapkan apabila dalam kondisi darurat sebagai ruang isolasi.
"Bahkan sekarang saya sudah meminta BPBD untuk mendata, berapa jumlah tenda yang kita punya. Kami sudah mengantisipasi sampai sedetil itu sambil terus berusaha melakukan langkah-langkah preventif," ucapnya.
Dia berharap skenario buruk itu tidak sampai terjadi. Untuk itu, semua cara dalam rangka menekan angka penularan virus covid-19 harus dilakukan seoptimal mungkin.
"Kita harus melakukan tindakan preventif untuk pelandaian jumlah penderita. Supaya tidak semua tertular dan lari ke rumah sakit. Itu pasti memberatkan dan rumah sakit tidak akan mampu. Untuk itu saya perintahkan seluruh Bupati/Wali Kota, Camat, Lurah hingga RT/RW gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tetap tinggal di rumah," tegasnya.
Sekadar diketahui, saat ini Pemprov Jateng telah menyiapkan 303 ruang isolasi yang tersebar di 58 rumah sakit yang ada.
Jumlah itu dipastikan meningkat karena adanya dukungan beberapa rumah sakit swasta yang ikut berpartisipasi. (flo/jpnn)
VIDEO: Ria Ricis Ditegur Warga Komplek
Redaktur & Reporter : Natalia