jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) III 2017 bersama sejumlah kementerian dan lembaga (K/L) lainnya.
Pada Rakornas tersebut Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu melakukan beberapa Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, pada 26 hingga 27 Mei 2017.
BACA JUGA: Kemenpar Dapat Penghargaan Penghargaan BPS Award
Terdapat empat perjanjian kerjasama dan Memorandum of Understanding (MoU) dengan 14 Brand/Industri mengenai CO-branding Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Dadang Rizki Ratman mengatakan penandatanganan itu kerjasama bentuk sinergitas antara Kemenpar dengan para stakeholder pariwisata.
BACA JUGA: Rakornas Kepariwisataan III 2017, Targetkan 17 Juta Wisman
"Goal-nya menjadikan pariwisata sebagai leading sector perekonomian bangsa," kata Dadang. Lebih lanjut Dadang menyebut, PKS tersebut sebagai upaya mengajak brand perusahaan besar, menengah, maupun kecil di seluruh Tanah Air untuk melakukan kolaborasi. Kolaborasi tersebut dalam rangka menyukseskan target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019.
Pada pendatangan pertama Menteri Pariwisata Arief Yahya mewakili Kemenpar melakukan PKS dengan Plt Ketua LIPI Bambang Subiyanto terkait pengembangan teknologi kepariwisataan di Indonesia. Di Bidang Homestay desa wisata, Kemenpar juga melakukan perjanjian Kerjasama dengan Sinar Deli dan PT Conwood Indonesia terkait pengembangan bahan baku rumah conwood menggunakan inovasi rumah dengan zero persen pemakaian kayu.
BACA JUGA: Gandeng Kemenpar, Helicity Siap Antar Wisman ke Destinasi
"Teknologi conwood sebagai salah satu pelestarian bagi lingkungan. Karena pemakaian kayu yang massif saat ini telah menyebabkan deforestasi mencapai sekitar 680 ribu hektare per tahun. Padahal, hutan Indonesia merupakan salah satu paru-paru dunia yang sangat diandalkan," ujar Dadang.
Di Bidang Kesehatan, Kemenpar juga melakukan kerjasama dengan Kementerian Kesehatan. Kedua Kementerian tersebut siap berkoordinasi dan harmonisasi kebijakan dan program dalam pengembangan wisata kesehatan, peningkatan mutu wisaata kesehatan, pengembangan promosi wisata kesehatan, pemberdayaan masyarakat di lingkungan wisata kesehatan, pertukaran data dan Informasi terkait pengembangan wisata kesehatan.
Di Bidang pendidikan Kemenpar melalui Badan Pelaksana Otorita Danau Toba yang diketuai Arie Prasetyo melakukan kerjasama dengan Universitas Sumatera Utara. Perjanjian itu akan memberikan landasan bagi berbagai pihak. Seperti penelitian, endidikan dan pengabdian bagi semua pihak.
Tidak sampai disitu, Kemenpar juga menjalin kerjasama dengan 14 Industri atau brand ternama di Indonesia untuk melakukan Co Branding. Kerjasama itu untuk memperkuat brand bersama. Harapannya, brand Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia bisa semakin bersinar di dalam maupun luar negeri. Hingga saat ini sudah 41 Brand yang telah melakukan MoU dengan Kemenpar.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, beberapa perjanjian kerjasama itu sebagai kolaborasi antara pemerintah dan industri pariwisata yang akan saling menguatkan satu sama lain.
"Inilah Indonesia. Inilah pariwisata Indonesia. Keindahan dan keberagaman tersebar di bawah satu naungan, Indonesia. Jika kita Incorporated tentu kita akan jadi Bangsa pemenang, " ujar Menpar Arief Yahya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peserta Rakornas Pariwisata Kompak Pakai Baju Adat
Redaktur : Tim Redaksi