Ini Dia Tim-tim Terbaik di Eropa Selama Pandemi COVID-19

Selasa, 04 Agustus 2020 – 19:09 WIB
Pemain Bayern Munich Thomas Mueller mengangkat trofi DFB Cup usai pertandingan final melawan Bayer Leverkusen di Olympiastadion, Berlin, Jerman, Sabtu (4/7/2020). ANTARA FOTO/Alexander Hassenstein/Pool via REUTERS/foc.

jpnn.com, JAKARTA - Tim yang tercatat menjadi juara pada liga-liga domestik di Eropa memperlihatkan performa meyakinkan.

Misalnya, juara Liga Jerman Bayern Munich, memperlihatkan penampilan stabil saat kompetisi dilanjutkan di masa pandemi COVID-19.

BACA JUGA: Terkait Penembakan di Munich, Gelandang Bayern Sangat Marah

Tim Bavaria itu memenangi sembilan pertandingan tersisa dalam perjalanannya mengamankan gelar.

Real Madrid juga tampil trengginas saat melanjutkan musim Liga Spanyol.

BACA JUGA: Liga Champions: Kabar Buruk Buat Napoli Jelang Bertamu ke Kandang Barcelona

Los Blancos memenangi sepuluh dari 11 pertandingan tersisa untuk memenangi gelar liga domestik.

Juara Liga Inggris dan Liga Italia, Liverpool dan Juventus, justru tidak masuk dalam sepuluh tim dengan penampilan terbaik di era pandemi.

BACA JUGA: Bursa Transfer: Arsenal Lepas 9 Pemain, Bek Liverpool ke PSG

Meski demikian, keduanya tetap mampu mengamankan gelar masing-masing.

Di Inggris, justru juara musim lalu Manchester City merupakan tim Liga Inggris dengan catatan penampilan terbaik.

Sedangkan di Italia, catatan bagus tersebut menjadi milik Atalanta.

Leeds United memastikan mereka kembali ke strata tertinggi Inggris setelah 16 tahun absen dengan catatan terbaik di seantero Inggris.

Mereka rata-rata mengemas 2,44 poin per pertandingan untuk memenangi gelar Championship.

Sementara itu, City tercatat sebagai tim dengan catatan gol terbaik selama menjalani era pandemi.

Pasukan Pep Guardiola rata-rata mencetak 3,40 gol per pertandingan setelah mengemas 34 gol dari sepuluh laga tersisa.

Di kutub lain, Norwich dan klub Liga Portugal Aves menjadi pemilik catatan gol terburuk dengan masing-masing hanya membukukan satu gol.

Seperti juga Norwich, Aves mengakhiri musim sebagai tim juru kunci.

The Citizens juga memiliki rekor pertahanan terbaik di era pandemi.

Mereka hanya kemasukan empat gol dari sepuluh pertandingan, untuk membuat mereka dapat menatap musim depan dengan optimistis.

Klub Liga Italia SPAL menjadi tim dengan pertahanan paling rapuh dari enam negara papan atas Eropa sejak liga kembali diteruskan.

Mereka kemasukan 30 gol dari 11 pertandingan dalam perjalannya untuk finis sebagai tim juru kunci di Italia.

Statistik City dapat dikatakan cukup impresif di era pandemi.

Mereka mendulang poin terbanyak, serta mencetak gol terbanyak dan paling sedikit kemasukan gol.

Meski demikian, catatan kebangkitan terbaik menjadi milik tim strata kedua Italia Cosenza.

Mereka hanya mengumpulkan 25 poin dari 28 pertandingan ketika liga ditangguhkan, membuat Cosenza hanya terpaut enam poin dari degradasi langsung dan delapan poin dari playoff degradasi.

Pada era pandemi Cosenza mampu mengumpulkan 22 poin dari sepuluh pertandingan dan finis di posisi ke-15.

Mereka kemudian pada akhir musim unggul satu poin dari spot degradasi langsung dan di atas zona playoff.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler