jpnn.com, JAKARTA - Menko PMK Muhadjir Effendy hari ini mengadakan rapat antar-kementerian dan lembaga untuk menindaklanjuti keputusan dan arahan Presiden Joko Widodo terkait pemulangan WNI yang menjadi ABK di Kapal World Dream dan Diamond Princess.
Menurut Menteri Muhardjir, pemerintah sangat berhati-hati dalam memulangkan ratusan WNI tersebut dan menyiapkan langkah matang terlebih dulu sebelum pemulangan.
BACA JUGA: 188 WNI dari Kapal World Dream Dievakuasi ke Pulau Tak Berpenghuni
"Pemerintah akan sangat berhati-hati dan penuh tanggung jawab untuk mengamankan dan mengobservasi anak buah kapal serta juga bertanggung jawab dan penuh kehati-hatian berkaitan dengan jumlah warga negara Indonesia yang harus dilindungi yang sebanyak 264 juta masyarakat Indonesia," tutur Menteri Muhadjir dalam jumpa pers usai memimpin rakor tersebut.
Menurutnya, para ABK di Kapal World Dream sekarang sudah berada di Selat selat Johor. Sedangkan Kapal Diamond Princess sekarang berada di pelabuhan Yokohama, Jepang.
BACA JUGA: Istana Klaim Rencana Evakuasi WNI di Jepang Bukti Perhatian Pemerintah
"Pemerintah akan menangani satu demi satu atas keberadaan WNI anak buah kapal di dua kapal tersebut," tegasnya. (flo/jpnn)
Menko Muhadjir memastikan ada empat langkah persiapan yang akan dilakukan pemerintah untuk memulangkan para WNI dari dua kapal itu, di antaranya.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: 33 Persen Masyarakat Tak Puas pada Jokowi, Nama Prabowo Subianto Unggul
1. Penanganan observasi akan dilakukan seperti halnya yang pernah dilakukan WNI dari daratan Cina yaitu di Natuna. Mengenai waktu misalnya itu 14 hari sejak kedatangan di pulau yang akan ditetapkan nanti.
2. Sebanyak 188 anak buah kapal dari World Dream akan diobservasi di Pulau Sebaru kecil yang akan diperkuat oleh Kapal Rumah Sakit dr Soeharso.
5. Estimasi pemindahan 188 anak buah kapal dari kapal ke kapal atau dari boat on boat akan dilakukan pada 26 Februari jam 10 di Selat Durian dan akan tiba di Pulau Sebaru diperkirakan 28 Februari sekitar jam 9.
6. Pemerintah Indonesia akan tetap menjalin komunikasi yang intensif dan kerja sama dengan pemerintah Jepang dalam penanganan WNI ABK Diamond Princess yang sekarang berada di Jepang.
Redaktur & Reporter : Natalia