jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 buatan Inggris, AstraZeneca.
Produk ini menjadi vaksin kedua yang mendapat izin di Indonesia, selain Sinovac. Berikut sejumlah fakta tentang Vaksin Astrazeneca di Indonesia.
BACA JUGA: Waspada! Ada Penipuan Pemberian Vaksin Covid-19, Begini Modusnya
Izin AstraZeneca per 22 Februari
Kepala BPOM Penny Lukito melalui siaran pers virtual menyatakan telah mengeluarkan izin untuk AstraZeneca dengan nomor EUA 2158100143A1 per 22 Februari 2021.
BACA JUGA: Good News dari Inggris soal Manfaat Vaksin AstraZeneca untuk Varian Baru Covid-19
Sesuai uji klinis, vaksin buatan Oxford ini memiliki tingkat efikasi sebesar 62,1 persen. Prosentase ini lebih besar dibanding Vaksin Sinovac dan telah memenuhi standar minimal efikasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebesar 50 persen.
Satu Juta Dosis Tiba di Indonesia
BACA JUGA: Pak Ganjar Memastikan Hasil Swab Test Penyintas Varian Baru Covid-19 sudah Negatif
Sebanyak 1.113.600 dosis vaksin AstraZeneca siap pakai telah tiba di Indonesia per Senin, 8 Maret 2021. Jumlah itu menjadi bagian dari total 11.704.800 vaksin yang akan diterima Indonesia melalui skema multilateral COVAX Facility.
"Vaksin ini dikemas dalam dus berisi 10 vial masing-masing 5 ml," lanjut Penny.
Dipakai Pasien Kelainan Ginjal
Vaksin ini sudah banyak digunakan untuk kelompok lansia di Inggris. Bahkan pasien prioritas di Inggris dalam vaksinasi tahap pertamanya, adalah kelompok lanjut usia.
Selain itu, pada Januari lalu, vaksin ini juga diberikan kepada pasien dialisis di Inggris. Pasien bernama Brian Pinker itu berusia 82 tahun dan mendapatkannya dari sebuah rumah sakit di London.
Efek Samping Ringan
Penny juga menyebut vaksin ini memiliki efek samping ringan, bentuknya seperti bengkak pada bagian suntik di lengan.
Dua Vaksin Kantongi Izin
AstraZeneca kini menjadi vaksin kedua yang mengantongi izin penggunaan dari BPOM. Sebelumnya, vaksin asal China, Sinovac telah mengantongi izin sejak Agustus 2020 lalu. (ngopibareng/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Natalia