Ini Informasi Penting bagi Penggemar Majalah Playboy

Rabu, 14 Oktober 2015 – 06:40 WIB
Playboy. Foto: AFP

jpnn.com - NEW YORK - Majalah Playboy, yang jaya pada masanya karena menampilkan banyak gambar wanita tanpa busana, ternyata belakangan merugi. Sebab, kini para pria dewasa lebih senang mengakses gambar vulgar secara gratis dari internet.

Menanggapi perubahan gaya hidup masyarakat, khususnya para pembaca Playboy, majalah yang terbit sejak 1953 itu pun mengubah kebijakan.

BACA JUGA: Sasar Basis ISIS, Rusia Targetkan Bom 53 Lokasi Di Suriah

Kemarin (13/10) majalah dengan logo kepala kelinci berdasi kupu-kupu tersebut mengumumkan bahwa mereka akan berhenti memublikasikan foto perempuan-perempuan tanpa busana.

"Perubahan itu akan mulai berlaku pada Maret mendatang," terang CEO Playboy Enterprises Scott Flanders.

BACA JUGA: Ceroboh, Toko Senpi Didenda Rp 81,6 Miliar

Kendati demikian, majalah yang terbit tiap bulan tersebut akan tetap menampilkan foto-foto syur. Yakni, wanita-wanita aduhai dalam berbagai pose provokatif, tapi tidak utuh tanpa busana.

Sejak kali pertama terbit dengan sampul Marilyn Monroe, Playboy tidak pernah absen menyajikan foto kaum hawa tanpa busana yang nampang di sampulnya.

BACA JUGA: EDAN, Obsesi Lubangi Wajah Itu Berbuah Guinness World Records

Sebelum menyetop foto full senorok pada edisi cetaknya, Playboy sudah lebih dulu menghentikan publikasi foto polos para model pada situs resminya. "Di luar dugaan, pengunjung situs kami malah berlipat ganda sejak Agustus 2014 itu. Ada pertambahan sekitar 400 persen tiap bulan," ungkapnya.

Perlahan tetapi pasti, menurut Pemimpin Redaksi Playboy Cory Jones, majalah yang dia pimpin itu akan berubah menjadi media yang lebih ramah pembaca.

"Saat ini manusia hanya tinggal klik untuk mengakses gambar-gambar syur. Era pamer foto tanpa busana sudah lewat," tuturnya. Majalah yang menjadi tiang utama Playboy Enterprises tersebut pun tidak akan lagi menyasar pria dewasa saja. Playboy akan meningkatkan mutu kertas dan gambar supaya lebih collectible.

Era internet memang membuat penjualan Playboy turun. Aliansi Media Teraudit (AAM) melaporkan bahwa saat ini sirkulasi Playboy hanya sekitar 800.000. Padahal, sebelumnya, sirkulasi majalah yang dilahirkan Hugh Hefner itu selalu jutaan.

Pada 1975 sirkulasi Playboy sempat mencapai 5,6 juta. Puncaknya terjadi pada November 1972 saat majalah tersebut terjual sampai lebih dari 7 juta. (AP/AFP/hep/c20/ami)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Pria yang Bertahan Hidup 6 Hari di Gurun Pasir, Selamat karena Semut Hitam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler