Ini Jadwal Tayang Film Tulang Belulang Tulang di Bioskop

Sabtu, 21 September 2024 – 05:05 WIB
Salah satu adegan dalam film Tulang Belulang Tulang. Foto: Dok. Adhya Pictures/Pomp Films

jpnn.com, JAKARTA - Film drama Tulang Belulang Tulang tidak lama lagi akan tayang di seluruh bioskop Indonesia.

Karya sutradara Sammaria Sari Simanjuntak itu dijadwalkan tayang di jaringan bioskop mulai 26 September 2024 mendatang.

BACA JUGA: Film Tulang Belulang Tulang Suguhkan Semangat Kekeluargaan Batak

Tulang Belulang Tulang melibatkan para pemain yakni Atiqah Hasiholan (Mami Laterina), Tasha Siahaan (Cian), Tanta Ginting (Tulang Ucok), David Saragih (Papi Mondo), Cornel Nadeak (Alon), Lina ‘Mak Gondut’ Marpaung (Opung Tiolin), dan Landung Simatupang (Tulang Tua).

Salah satu hal menarik, semua pemeran tersebut juga memiliki darah keturunan Sumatera Utara.

BACA JUGA: Amanda Manopo Sempat Terbebani Menghidupkan Karakter Ning di Film Kupu Kupu Kertas

Selain pemeran, jajaran kru film juga didominasi oleh para sineas perempuan berdarah Sumatera Utara. Di antaranya, sutradara dan ko-penulis Sammaria Sari Simanjuntak, ko-penulis Lies Nanci Supangkat, sinematografer Anggi Frisca, assistant director Eigi Pohan, hingga make up artist Stella Gracia.

Tidak hanya itu, assistant director Genhart Manullang dan VFX Artist Erickson Siregar juga berdarah Sumatera Utara.

BACA JUGA: Baim Wong Debut Jadi Sutradara, Film Lembayung Tayang Mulai Hari Ini

Tulang Belulang Tulang bercerita tentang sebuah keluarga yang melaksanakan upacara Mangokal Holi (pemindahan tulang belulang leluhur), yang menjadi kebanggaan bagi keluarga Batak.

Akan tetapi, koper berisi tulang belulang Tulang Tua (Kakek Buyut) hilang. Semua harus segera menemukan tulang bila tidak mau dikutuk Opung (Nenek) dan seluruh keluarga besar yang sudah menunggu siap berpesta di tepi Danau Toba.

Perjalanan mencari tulang memaksa rombongan bersatu mengarungi banyak cobaan. Mulai dari ngebut-ngebutan di jalanan berliku di tepian Danau Toba, kejar-kejaran dengan anjing pemakan tulang, sampai melintasi hutan ber harimau, dan menggunakan high heels.

Kehormatan keluarga dipertaruhkan sehingga perjalananan membuat mereka mempertanyakan kembali apa arti harga diri bagi keluarga.

Layaknya keluarga Mami Laterina bersama keluarga, perjalanan film Tulang Belulang Tulang juga tidaklah mudah dan penuh liku.

Memproduksi film dengan cerita lokal, dilandasi semangat kekeluargaan seluruh tim di film ini, membawa Tulang Belulang Tulang akhirnya bisa tayang di bioskop dan akan menghibur masyarakat Indonesia.

Mengeksplorasi keindahan Danau Toba dan setiap sudutnya, membuat Tulang Belulang Tulang menjadi film yang menyuguhkan perjalanan keluarga Batak Mami Laterina.

Tulang Belulang Tulang memadukan kekayaan tradisi masyarakat Batak dengan tema universal tentang keluarga, identitas, dan pencarian makna.

Upacara Mangokal Holi, menjadi latar belakang yang mengharukan bagi perjalanan pribadi para karakter dalam film.

Dari momen kesialan namun lucu di jalan hingga momen-momen yang mengharukan, Tulang Belulang Tulang menawarkan perpaduan yang menyenangkan antara tawa dan emosi.

“Berada di perjalanan yang melintasi Danau Toba, tentu saja disuguhi pemandangan yang indah dan udara yang dingin. Danau Toba adalah sesuatu yang majestic. Ada semacam makna simbolis juga antara latar Danau Toba dan permasalahan yang dihadapi keluarga Batak di film ini,” kata sutradara Tulang Belulang Tulang, Sammaria Sari Simanjuntak.

Sammaria berharap film Tulang Belulang Tulang bisa membawa kebahagiaan dan kesenangan.

Film yang diproduksi dengan semangat kekeluargaan dan latar belakang daerah Sumatra Utara itu juga mengajak penonton untuk merayakan setiap perjuangan yang dilalui dalam hidup.

Sementara itu, Atiqah Hasiholan yang berperan sebagai Mami Laterina menambahkan, di balik keindahan Danau Toba yang menjadi latar film, juga seperti menjadi cerminan perjalanan film Tulang Belulang Tulang.

"Sama seperti Danau Toba, untuk menikmati keindahannya kita juga dihadapkan pada jalanan yang berliku, keluarga di film ini pun menghadapi tantangannya. Seperti perjalanan filmnya, yang panjang namun pada akhirnya bisa dipersembahkan untuk penonton Indonesia," tambah Atiqah Hasiholan. (ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler