Ini Janji Jokowi Saat Bersilaturahmi dengan Pengusaha Pengilingan Padi

Rabu, 03 April 2019 – 20:54 WIB
Presiden Jokowi bersilaturahmi dengan Gabungan Kelompok Tani serta Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) se-Jawa Tengah di GOR Diponegoro, Kabupaten Sragen, Rabu (3/4). Foto: Setpres RI

jpnn.com, STRAGEN - Presiden Joko Widodo alias Jokowi berjanji akan membantu memfasilitasi permodalan bagi pengusaha gilingan padi dari perbankan setelah 17 April 2019 mendatang.

Hal itu disampaikan Jokowi saat bersilaturahmi dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) serta Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) se-Jawa Tengah, di Gedung Olahraga (GOR) Diponegoro, Kabupaten Sragen, Rabu (3/4).

BACA JUGA: Optimistis Bakal Menang di Jabar, Kiai Maruf Genjot Dukungan di Sukabumi

BACA JUGA: Awas, Usaha Penggilingan Padi Indonesia dalam Kondisi Rawan

Pada kesempatan itu, presiden menyampaikan modernisasi pertanian merupakan hal yang harus dilakukan untuk memajukan pertanian nasional. Upaya tersebut diperlukan guna meningkatkan kualitas dan hasil pertanian para pelaku usaha tani.

BACA JUGA: Lama Tak Bertemu, Jokowi Ajak Jan Ethes Main Tembak-tembakan

Jokowi mengatakan, para petani sudah selayaknya untuk mulai beralih pada cara-cara baru dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang memungkinkan peningkatan hasil pertanian yang lebih baik. Salah satunya mengubah cara pengeringan padi yang konvensional.

"Ini kan kita sudah bertahun-tahun yang namanya menjemur padi di jalan atau di pelataran. Ini sudah berpuluh-puluh tahun. Masa enggak ingin berubah?" ujarnya.

BACA JUGA: Jokowi Pasti Menang di Sulut

Untuk itu, Kepala Negara berencana untuk menjembatani para pelaku usaha tani dengan pihak perbankan agar memperoleh fasilitas pembiayaan yang meringankan bagi upaya modernisasi industri pertanian itu.

"Nanti akan saya atur setelah 17 April untuk bertemu dengan bank agar ada pinjaman bank sehingga seluruh penggilingan padi ini memiliki dryer. Ini penting sekali," kata Jokowi menjanjikan.

Menurut mantan wali kota Solo itu, memodernisasi proses pengeringan ini merupakan suatu hal yang krusial. Musim panen yang sering kali bertepatan dengan musim hujan menyebabkan turunnya kualitas gabah karena tingginya kadar air. Imbasnya harga jual gabah atau beras petani juga mengalami penurunan.

"Bukan hanya untuk urusan padi, tapi urusan jagung juga bermasalah. Kualitasnya turun gara-gara hanya dijemur, tidak masuk ke dryer. Ini sudah kita alami bertahun-tahun masak kita teruskan?" tuturnya.

Tak hanya itu, Presiden juga mendorong para pelaku usaha tani untuk dapat memberikan nilai tambah bagi hasil panennya. Salah satunya ditempuh dengan melakukan pengemasan produk-produk pertanian sehingga dapat langsung dipasarkan sendiri tanpa harus melewati rantai perdagangan yang cukup panjang.

"Kalau bisa yang namanya penggilingan padi itu sudah ada mesin pengemasannya. Penting sekali sehingga keluar dari mesin itu sudah dalam bentuk kemasan-kemasan yang siap dijual atau dipakai sendiri," tambahnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Erick Thohir: Ini Bukan Sinetron


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler