jpnn.com - Kanker usus bisa dialami pria maupun wanita. Biasanya, saat terapi banyak pasien yang mengandalkan makanan untuk kenyamanan dan pemulihan, yang diatur sedemikian rupa oleh tim dokter. Mereka pun dianjurkan untuk menghindari beberapa jenis makanan tertentu.
Dikatakan oleh dr. Atika dari KlikDokter kanker usus, atau kerap disebut kanker kolorektal, adalah tipe kanker yang berdampak pada rektum, usus besar, atau keduanya. Data Globocan 2012 menunjukkan bahwa kasus kanker usus di Indonesia mencapai 12,8 per 100 ribu dengan tingkat kematian 9,5 persen.
BACA JUGA: Benarkah Lemak Tubuh Pengaruhi Volume Otak?
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, kanker usus merupakan penyebab kematian kedua terbesar untuk pria dan penyebab kematian ketiga terbesar untuk wanita. Kanker usus umum ditemukan pada usia 50-60 tahun, sementara sekitar 30 persen dialami kelompok usia produktif di bawah 40 tahun.
Diet untuk pasien kanker usus
BACA JUGA: Turunkan Risiko Kanker Usus Dengan Cara Mudah ini
Pasien mungkin mengalami berbagai gejala terkait nutrisi yang memengaruhi kesehatan, seperti penurunan berat badan, anoreksia, hingga perubahan rasa. Karenanya, dibutuhkan diet yang sesuai. Diet yang tepat untuk penderita kanker usus penting untuk mengurangi gejala sekaligus meningkatkan kualitas hidupnya.
Diet yang dianjurkan adalah yang terdiri dari makanan yang dapat mempertahankan berat badan yang sehat, serta mencegah perkembangan kanker. Pembatasan diet biasanya tidak dibutuhkan, kecuali direkomendasikan oleh tim dokter. Selanjutkan akan dibutuhkan konsultasi dengan ahli gizi untuk merancang menu sehat berdasarkan kebutuhan dan kondisi pasien.
BACA JUGA: Kenali 5 Penyebab Kanker Usus
Contoh diet yang dianjurkan adalah diet nabati (plant-based) yang menyediakan setidaknya lima porsi buah dan sayuran segar setiap harinya. Buahnya bisa berupa apel, pisang, melon, dan aneka buah berry. Wortel dan sayuran hijau seperti bayam, brokoli, dan asparagus adalah jenis sayuran yang baik untuk dikonsumsi pasien.
Buah dan sayuran menyediakan sumber serat, vitamin, mineral, dan antioksidan. National Cancer Institute (NCI) melaporkan bahwa diet yang tinggi akan biji-bijian (whole-grain) dapat mengurangi risiko kanker usus besar. Roti, pasta, sereal, dan nasi dari biji-bijian utuh bisa menjadi pilihan. Ikan, legume (polong-polongan), kacang-kacangan, dan biji-bijian yang mengandung protein dan asam lemak esensial. University of Mississippi Medical Center, Amerika Serikat, melaporkan bahwa asam lemak omega-3 dalam ikan dapat mengurangi risiko terjadinya kanker usus. Produk susu murni dapat diganti dengan susu skim atau susu rendah lemak.
Jenis makanan yang harus dihindari
Dilansir dari Livestrong, menurut NCI, pasien kanker usus harus membatasi konsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh dan garam. Lebih lengkapnya dijelaskan di bawah ini.
1. Makanan yang tinggi lemak meliputi makanan yang digoreng, daging merah, dan produk susu.
2. Makanan yang mengandung tinggi garam antara lain makanan produksi massal dan makanan yang diproses seperti sup kalengan, biskuit atau crackers, pasta, frozen dinner (menu makanan yang siap dipanaskan), atau condiment (kecap, saus, atau penambah rasa lainnya).
3. Kudapan dan makanan yang dipanggang yang mengandung tinggi garam dan lemak trans seperti cake, piza, muffin, cinnamon roll, dan masih banyak lagi.
4. Keju dan daging olahan. Keju olahan adalah keju alami yang dicampurkan dengan pengemulsi, sodium citrate, kalsium fosfat, asam sorbat (pengawet), enzim, vitamin D3, lemak susu, ekstra garam, minyak sayur jenuh, whey, dan pewarna makanan buatan. Daging olahan (julukan lainnya adalah luncheon meat, cold cut, deli meat, sliced meat, atau cooked meat) misalnya sosis, ham, atau bacon.
5. Selain makanan di atas, pasien kanker usus juga harus menghindari konsumsi minuman beralkohol dan rokok.
Diet yang tepat dibutuhkan penderita kanker usus untuk mengurangi gejala sekaligus meningkatkan kualitas hidupnya. Perbanyak makanan seperti sayuran, buah, makanan berbahan whole-grain, ikan, dan kacang-kacangan. Sebaliknya, makanan yang harus dihindari adalah yang tinggi lemak, tinggi garam, dan makanan yang diproses. Perhatikan juga kebersihan diri saat menyiapkan dan menyajikan makanan.
Saat memasak, gunakan minyak zaitun atau minyak sayur—bukan butter atau lemak babi. Penuhi juga kebutuhan cairan, yaitu 6-8 gelas per hari, serta berolahraga secara rutin.(RN/RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenali 8 Gejala Kanker Usus
Redaktur & Reporter : Yessy