Ini Kabar Gembira Bagi Siswa di Kota Malang

Sabtu, 04 Februari 2017 – 03:59 WIB
Ilustrasi. Foto: radarmalang/jpg

jpnn.com - jpnn.com - Ada kabar gembira bagi para siswa yang tinggal di pinggiran Kota Malang, Jawa Timur. Sebab, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang akan menyiapkan sembilan minibus sekolah untuk mengantar dan menjemput siswa-siswi.

”Pengadaan sembilan minibus sekolah diupayakan selesai Maret dan bisa segera beroperasi,” terang Kepala Disdik Kota Malang Zubaidah kepada Radar Malang (Jawa Pos Group) Jumat (3/2).

BACA JUGA: Asyiiik! Ada Rp 1 Miliar untuk Angkutan Siswa

Pengadaaan minibus itu sebetulnya sudah diproses sejak disetujuinya anggaran yang diajukan disdik Rp 4,2 miliar, Desember lalu. Namun, Zubaidah menyatakan, ada beberapa kendala teknis yang mengakibatkan pengadaan molor hingga sekarang ini.

Dia membeberkan, minibus yang diharapkan itu seperti elf dengan kapasitas standar 18 orang. Kemudian, minibus tersebut dilengkapi dengan pintu otomatis.

”Pintu yang bisa membuka sendiri saat siswa akan turun. Itu bisa menggunakan sensor atau control langsung dari sopir,” jelas dia secara teknis.

Nah, ternyata alat otomatis tersebut sulit ditemukan. Kalau pun ada, Ida menyampaikan, harganya lebih mahal dari yang dianggarkan.

”Saya hanya menganggarkan Rp 15 juta untuk alat otomatis itu, ternyata harganya Rp 30 juta. Jadi, anggaran disdik tidak cukup,” terang dia.

Kendala itu, sudah menjadi pembahasan panjang bulan lalu. Namun, dia mengklaim, sekarang prosesnya sudah selesai dan diajukan pada Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.

Tujuan dari alat otomatis itu bukan untuk sekadar tren. Namun, menurut Ida, upaya itu dapat meminimalkan anggaran. Sebab, satu minibus hanya butuh driver. ”Jadi, bisa hemat pengeluaran untuk 9 kondektur,” imbuh dia.

Menurut dia, penambahan sembilan minibus itu untuk melengkapi kekurangan enam bus halokes yang sudah ada saat ini.

Zubaidah menyatakan, enam bus sekolah yang telah beroperasi masih belum mampu menampung siswa secara keseluruhan.

Bahkan, beberapa sekolah pun belum dapat dijangkau dengan enam bus yang ada. ”Dengan begitu, salah satu solusinya dengan menambahkan sembilan minibus,” ujarnya.

Sembilan minibus yang ditambahkan, akan mengakses rute lokasi yang belum dijangkau oleh bus halokes. Di antaranya, SMPN 27 di Kedungkandang, SMPN 22 di Buring, SMPN 15 di Jalan Bukit Dieng Pisang Candi, serta SMPN 25 di Jalan Perumahan Villa Bukit Tidar.

Minibus itu juga akan bolak-balik. Sebab, tidak mungkin seluruh siswa terangkut sekali berangkat. ”Dengan meningkatkan akses ke sekolah itu, animo masyarakat pasti meningkat pula,” kata Zubaidah.

Berdasarkan pantauan dilapangan, animo siswa dalam memanfaatkan bus halokes cukup tinggi ketimbang angkutan umum. Sebab, dengan bus tersebut, mereka sampai sekolah dengan tepat waktu.

Tak hanya itu, para siswa pun tidak perlu mengeluarkan uang. Sementara itu, bila naik angkutan umum, terkadang terkendala macet. Hampir setiap pagi, siswa berjubel di bus sekolah yang nyaman. Meskipun berjubel, mereka tetap merasa asyik di bus sekolah.

Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Widjaja Saleh Putra saat dihubungi Jawa Pos Radar Malang kemarin (3/2) menyatakan, pengajuan disdik terkait sembilan minibus tersebut belum masuk.

Dia menyatakan, spesifikasi minibus yang diharapkan disdik tidak terdapat e-Katalog. Misalnya, adanya pintu otomatis. Namun, itu sudah melalui diskusi panjang.

Agar segera diproses, Widjaja menyampaikan agar segera ada pengajuan dari disdik. Sebab, dia mengetahui bahwa kebutuhan minibus memang mendesak. ”Dari pengajuan hingga pelelangan selesai, biasanya memakan waktu 20 hari,” pungkasnya. (kis/c3/lid)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler