JAKARTA - Saatnya melupakan kegagalan di Piala Sudirman 2013. Kegagalan itu cukup menjadi cambuk yang baik untuk mengukir prestasi di Indonesia Open Superseries Premier 2013. Rasanya, rugi jika pemain-pemain Merah Putih gagal bersinar di even berhadiah total USD 700.000 itu. Apalagi, even ini digelar di Jakarta 10-16 Juni mendatang.
Dari sejarah penyelenggaran Indonesia Open, jumlah penonton yang memadati Istora Senayan selalu banyak. Ini, tentunya dapat dijadikan alat pemompa semangat bagi Simon Santoso dkk untuk meraih gelar.
”Tentu saja kita berharap para pemain dapat tampil maksimal, apalagi mereka akan bermain di hadapan public sendiri. Terutama pasangan Tontowi/Liliyana, mereka harus membuktikan sebagai pasangan terbaik setelah meraih poin saat menghadapi Tiongkok di Piala Sudirman lalu,” kata staf ahli Menpora yang juga mantan pebulutangkis nasional, Ivana Lie.
Ivana melihat, duet terbaik Indonesia sangat berpeluang menjuarai Indonesia Open tahun ini. Grafik permainan keduanya yang terus meningkat menjadi modal yang sangat baik bagi pasangan yang biasa disapa Owie/Butet itu. ”Saya kira, harapan terbesar ada di pundak mereka,” katanya.
Namun demikian, Ivana juga berharap sektor lainnya juga mampu membuat kejutan. Di tunggal putra, juara bertahan tahun lalu Simon Santoso juga dipastikan ikut tampil. Meski belum 100 persen pulih dari sakit gondongannya, Simon sudah menunjukkan gairah untuk mempertahankan gelarnya.
Demikian juga Sony Dwi Kuncoro, Tommy Sugiarto, Dionysius Hayom Rumbaka, Taufik Hidayat dan tunggal putra lainnya diharapkan mampu membuat kejutan. Di tunggal putrid, Indonesia juga berharap dengan kejutan yang akan ditunjukkan Lindaweni Fanetri atau Aprilia Yuswandari. ”Bagi pemain di nomor lain seperti ganda putra dan putri, serta ganda campuran juga harus focus untuk meraih gelar,” kata Ivana.
Sementara pelatih Pelatnas Joko Suprianto menilai, saat ini adalah kesempatan emas bagi pemain Indonesia untuk meraih gelar. Pasalnya, atmosfer di Istora Senayan sangat menguntungkan pemain-pemain Merah Putih.
”Hampir seluruh pemain terbaik dunia akan tampil, termasuk Lin Dan yang akan memulai lewat kualifikasi. Pemain tunggal Indonesia seperti Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, Tommy Sugiarto, dan Hayom langsung masuk babak utama. Sementara sejumlah pemain muda akan memulai lewat kualifikasi. Bagi pemain muda ini kesempatan pula untuk membuktikan dirinya mampu mengimbangi pemain senior,” kata Joko Suprianto.
Joko mengatakan, di sektor tunggal putra, Indonesia masih harus berjuang ekstra keras mengingat mereka harus melawan pemain-pemain berperingkat 10 besar. Sementara tunggal putra Indonesia kini masih berada di luar 10 besar, kecuali Sony Dwi Kuncoro. ”Sayangnya, Sony masih dihinggapi masalah cedera punggung yang belum pulih 100 persen,” kata Joko. (dil)
Dari sejarah penyelenggaran Indonesia Open, jumlah penonton yang memadati Istora Senayan selalu banyak. Ini, tentunya dapat dijadikan alat pemompa semangat bagi Simon Santoso dkk untuk meraih gelar.
”Tentu saja kita berharap para pemain dapat tampil maksimal, apalagi mereka akan bermain di hadapan public sendiri. Terutama pasangan Tontowi/Liliyana, mereka harus membuktikan sebagai pasangan terbaik setelah meraih poin saat menghadapi Tiongkok di Piala Sudirman lalu,” kata staf ahli Menpora yang juga mantan pebulutangkis nasional, Ivana Lie.
Ivana melihat, duet terbaik Indonesia sangat berpeluang menjuarai Indonesia Open tahun ini. Grafik permainan keduanya yang terus meningkat menjadi modal yang sangat baik bagi pasangan yang biasa disapa Owie/Butet itu. ”Saya kira, harapan terbesar ada di pundak mereka,” katanya.
Namun demikian, Ivana juga berharap sektor lainnya juga mampu membuat kejutan. Di tunggal putra, juara bertahan tahun lalu Simon Santoso juga dipastikan ikut tampil. Meski belum 100 persen pulih dari sakit gondongannya, Simon sudah menunjukkan gairah untuk mempertahankan gelarnya.
Demikian juga Sony Dwi Kuncoro, Tommy Sugiarto, Dionysius Hayom Rumbaka, Taufik Hidayat dan tunggal putra lainnya diharapkan mampu membuat kejutan. Di tunggal putrid, Indonesia juga berharap dengan kejutan yang akan ditunjukkan Lindaweni Fanetri atau Aprilia Yuswandari. ”Bagi pemain di nomor lain seperti ganda putra dan putri, serta ganda campuran juga harus focus untuk meraih gelar,” kata Ivana.
Sementara pelatih Pelatnas Joko Suprianto menilai, saat ini adalah kesempatan emas bagi pemain Indonesia untuk meraih gelar. Pasalnya, atmosfer di Istora Senayan sangat menguntungkan pemain-pemain Merah Putih.
”Hampir seluruh pemain terbaik dunia akan tampil, termasuk Lin Dan yang akan memulai lewat kualifikasi. Pemain tunggal Indonesia seperti Taufik Hidayat, Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, Tommy Sugiarto, dan Hayom langsung masuk babak utama. Sementara sejumlah pemain muda akan memulai lewat kualifikasi. Bagi pemain muda ini kesempatan pula untuk membuktikan dirinya mampu mengimbangi pemain senior,” kata Joko Suprianto.
Joko mengatakan, di sektor tunggal putra, Indonesia masih harus berjuang ekstra keras mengingat mereka harus melawan pemain-pemain berperingkat 10 besar. Sementara tunggal putra Indonesia kini masih berada di luar 10 besar, kecuali Sony Dwi Kuncoro. ”Sayangnya, Sony masih dihinggapi masalah cedera punggung yang belum pulih 100 persen,” kata Joko. (dil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Chris Andersen Absen Bela Heat di Game Keenam
Redaktur : Tim Redaksi