jpnn.com - JAKARTA - Ketua Panitia Pengarah (SC) Piala Presiden 2015, Maruarar Sirait menyatakan suksesnya turnamen sepak bola yang berakhir pada Minggu (18/10) itu bukan karena kerja perorangan atau satu pihak saja. Menurutnya, dukungan dan gotong royong berbagai pihak membuat Piala Presiden 2015 bisa sukses.
"Tidak ada super man karena yang ada adalah super tim. Ini merupakan kerja tim yang saling bahu membahu dan bekerja sama," katanya melalui layanan pesan singkat, Selasa (20/10).
BACA JUGA: Tersangka dari The Jakmania Bisa Bertambah
Laga final Piala Presiden 2015 di Stadion Utama gelora Bung Karo (SUGBK) Minggu (18/10) lalu memang berlangsung sukses. Pujian pun mengalir ke Ara -sapaan Maruarar- yang tak henti-hentinya melobi berbagai pihak demi kesuksesan seluruh laga turnamen yang mulai kcik off di Bali pada 30 Agustus itu.
Ara pun mengapresiasi dukungan dari Menpora Imam Nahrawi, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Pandam Jaya Mayjen Mayjen Teddy Lhaksmana dan Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian sehingga laga final Piala Presiden bisa sukses dan tertib. Dukungan dari Pemerintah Provinsi DKI pun sangat terasa bagi final Piala Presiden 2015.
BACA JUGA: JOSS! ASSI Berhasil Jalankan Trisukses
"Pak Ahok (Gubernur DKI Basuki T Purnama, red) ikut membantu ambulans, mobil toilet hingga petugas kebersihan. Pak Ridwan Kamil (wali kota Bandung, red) juga sudah ikut mencairkan suasana dengan datang ke GBK," tuturnya.
Ara juga mengapresiasi sikap sportif yang ditunjukkan para pendukung tim peserta Piala Presiden. “Ada Bobotoh, Jakmania, Aremania dan semua klub, mereka bisa bersikap sportif dan berjiwa besar,” tuturnya.
BACA JUGA: Vlado Pulang ke Montenegro, Tak Tahu Kembali Lagi atau Tidak
Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan, pihaknya hanya berupaya melaksanakan lima amanat dari Presiden Joko Widodo. Pertama adalah agar seluruh laga berlangsung fair dengan wasit yang tegas dan adil serta tanpa pengaturan sikor.
Kedua, setiap penyelenggaraan pertandingan juga berlangsung terbuka dan transparan. Karenanya SC Piala Presiden 2015 menggandeng lembaga audit PriceWaterhouseCoopers (PWC) untuk mengaudit seluruh laga, termasuk dari segi keuangan.
Amanat ketiga adalah agar setiap laga yang digelar semakin menunjukkan perbaikan kualitas. “Yang keempat, pertandingan Piala Presiden harus bisa jadi hiburan bagi rakyat. Dan dari sisi rating di televisi ternyata itu berhuasil,” tuturnya.
Sedangkan yang kelima adalah agar perekonomian masyarakat bawah ikut bergerak dengan adanya turnamen Piala Presiden. “Dan memang ada kegiatan ekonomi kerakyatan di sana. Di setiap pertandingan ada pedagang, ada pelaku UMKM,” tutur anggota Komisi XI DPR yang membidangi keuangan itu.
Namun, Ara juga mengakui bahwa Piala Presiden 2015 tentu masih ada banyak kekurangan. “Apalagi saya orang baru yang terlibat penyelenggaraan acara besar seperti ini, tentu masih ada kekurangan,” ujarnya.(ara/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekjen Jakmania Resmi Tersangka Setelah Ada Bukti Ini
Redaktur : Tim Redaksi