jpnn.com - JAYAPURA - Upaya pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens asal Selandia Baru yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terus dilakukan.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan bahwa upaya pembebasan sandera yang hingga kini ditawan KKB, itu lebih mengedepankan komunikasi.
BACA JUGA: Tito Karnavian Ungkap 4 Asal Senjata KKB, Sebagian Besar Ternyata, Oh
Pihaknya tidak menghendaki ada pertumpahan darah karena itu akan membuat permasalahan yang sangat banyak.
Oleh karena itu, pihaknya tetap akan mengedepankan komunikasi yang baik dalam pembebasan pilot tersebut.
BACA JUGA: Pencarian Pilot Susi Air Dipusatkan di Wilayah Ini
"Memang benar saat ini pembebasan sandera berkebangsaan Selandia Baru lebih mengedepankan komunikasi," kata Mayjen TNI Izak Pangemanan di Jayapura, Rabu.
Mantan Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III mengatakan bahwa pembebasan pilot akan tetap diupayakan.
BACA JUGA: Saya Masih Hidup: Pilot Susi Air Minta Indonesia Tidak Lepas Bom di Papua
Kasus penyanderaan yang dialami pilot Susi Air diharapkan menjadi pelajaran bagi semuanya, termasuk masyarakat Papua, karena akan merugikan banyak orang.
"Upaya pembebasan akan melibatkan semua komponen masyarakat,” ungkap Mayjen TNI Izak Pangemanan yang dilantik sebagai Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, pada Selasa (23/5).
Jenderal bintang dua itu menambahkan bahwa Kodam XVII Cenderawasih akan menjembatani dua pemikiran yang berbeda, yakni NKRI dan OPM, sehingga harus mengenali, mendatangi serta memberikan solusi ke masyarakat.
Kodam XVII Cenderawasih siap menjadi mediator apabila ada masyarakat yang mengalami kesulitan untuk menyampaikannya kepada para pemangku kepentingan (stakeholder).
"Daerah ini bukan daerah rawan karena itu terjadi tidak di semua wilayah Papua,” kata Mayjen TNI Izak Pangemanan.
KKB pimpinan Egianus Kogoya menyandera Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens sejak 7 Februari 2023 lalu, sesaat setelah Philip mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro. Egianus Kogoya dan kelompoknya juga membakar pesawat yang dikemudikan Philip. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi