jpnn.com, JAKARTA - Ahli metafisika kondang Samijan, atau lebih dikenal dengan Mbah Mijan ikut angkat bicara soal New Normal yang konon bakal menjadi taktik pemerintah menghadapi pandemi virus corona dan sekaligus menghidupkan kembali perekonomian negara.
"New Normal atau Kenormalan baru bukan sekadar dibukanya kembali fasilitas dan sarana umum, tetapi otak juga harus terbuka agar menyadari dan memahami New Normal secara individu," tutur Mbah Mijan di Twitter, pada akun mbah_mijan.
BACA JUGA: Mbah Mijan: Artis Mana Lagi Nih yang Bakal Terciduk? Â
Pria asal Kebumen kelahiran 1984 itu juga seperti mengingatkan bahwa New Normal yang kurang lebih berarti membuka ruang publik secara bertahap di masa pandemi, belum menjamin tidak akan ada korban corona lagi.
"Korea Selatan kembali menutup ruang publik karena ada virus susulan, bagaimana nasib Indonesia?" ujar Mbah Mijan.
BACA JUGA: Mbah Mijan: Ya Allah Lindungilah Semuanya
Rencana New Normal di Indonesia memang masih menuai kontroversi di tengah publik.
Ada yang beranggapan kebijakan itu sudah bisa diterapkan di Indonesia, ada yang bilang belum.
BACA JUGA: 15 Daerah di Jabar Bisa Menerapkan New Normal, Mana Saja?
Ada yang menilai New Normal hanya untuk mementingkan sektor ekonomi negara tanpa memikirkan kesehatan dan kehidupan rakyat, ada juga sebaliknya.
Bahkan, mungkin masih banyak yang belum tahu apa itu New Normal yang pengin diterapkan pemerintah.
Mbah Mijan mengatakan, seharusnya pemerintah tak hanya melempar rencana kebijakan New Normal ini setengah-setengah.
"Penyampaian yang jelas dan tegas, informasi yang mudah diterima, adalah tanggung jawab pemerintah dalam mengampanyekan New Normal," katanya.
"Re-Aktif virus di Korea Selatan adalah bukti bahwa, kita sedang berada pada kondisi dan situasi yang dikendalikan oleh something," imbuhnya. (tw/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek