jpnn.com - JAKARTA – Evaluasi dan kepuasan warga Jakarta dalam mendapatkan pelayanan publik melalui kebijakan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, dinilai menjadi faktor kunci. Bahkan diyakini dapat menjadi penentu apakah gubernur yang akrab disapa Ahok tersebut, dapat kembali memimpin Jakarta lima tahun mendatang.
“Jadi evaluasi kinerja ini penting. Karena sejatinya fungsi Pilkada untuk menilai, apabila pelayanan publik tidak tercapai maka hukuman paling berat bagi petahana adalah tidak dipilih kembali pada periode kedua,” ujar Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz, Jumat (18/3).
BACA JUGA: CSIS: Syarat Pencalonan Kepala Daerah Tidak Adil
Kalau Ahok menyadari kondisi ini, maka menurut Masykurudin, tentunya mantan Bupati Belitung Timur tersebut akan terus bergegas semakin meningkatkan kinerjanya. Apalagi masih ada beberapa bulan ke depan, sebelum pemungutan suara dilaksanakan.
Sementara terhadap kandidat yang ingin maju dalam pilkada lainnya, jalan yang terbaik, menurut dia, menyusun rencana dan strategi yang lebih baik lagi bagi pembangunan Jakarta.
BACA JUGA: Berapa Calon Independen yang Menang di Pilkada 2015? Klik
“Ini penting, sehingga masyarakat dapat mengerti dan teryakinkan bahwa program kebijakan yang direncanakan akan jauh lebih meningkat kualitasnya dari yang sekarang ada," ujarnya.
Masykurudin mengutarakan pendapatnya, karena menilai masyarakat Jakarta pada hakikatnya merupakan pemilih yang cerdas.
BACA JUGA: Ssst...Kata Dhani Ada Kader PKB yang Pengin Ahok Jadi Wapres 2019
“Saya yakin masyarakat Jakarta akan memilih calon pemimpin yang dapat menyelesaikan problem yang terjadi dan sesuai dengan kepentingan warga yang dialami. Dukungan warga akan mengalir bagi siapapun yang serius dan ikhlas mambangun Jakarta lebih baik," ujar Masykurudin.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Kalimat Surya Paloh saat Bertemu Ahok
Redaktur : Tim Redaksi