jpnn.com, JAKARTA - Setiap perayaan Imlek, warga Tionghoa biasanya menjalankan tradisi melepas burung. Lalu apa makna tradisi tersebut?
Salah seorang warga Tionghoa, Irawan (38), mengatakan, tanda melepas burung pada perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek adalah suatu tradisi orang tua dahulu.
BACA JUGA: Sambut Imlek, Anies Harapkan Tahun Anjing Tanah Bawa Berkah
Dia menyebut, tradisi melepas hewan ternak adalah tanda sebagai keberkahan hidup di dunia. Tradisi itu biasa disebut umat Tionghoa sebagai kalimat fungshen.
“Untuk memanjangkan umur kami hidup di dunia ini, dan tradisi leluhur kami,” kata Irawan, Kamis (16/2) saat ditemui di Klenteng Hok Lay Kiong, Jalan Kenari, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur.
BACA JUGA: Zulhasan: Gong Xi Fat Chai, Mari Kita Rayakan Kebinekaan
Pelepasan makhluk hidup sambung Irawan, menandakan akan perbuatan yang lebih baik sesama makhluk hidup dan tidak hanya dilakukan pada tahun baru Cina saja.
“Setengah bulan sekali kita juga melakukan hal ini, namanya itu ceit dan capgo yang merupakan sembayang umat Tionghoa,” tandasnya. (kub/gob)
BACA JUGA: Kunjungi Wihara Darma Bhakti, Sandi Janjikan Restorasi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sandi Ikut Lepaskan Burung di Wihara Darma Bhakti Cen Ten
Redaktur & Reporter : Yessy