Ini Modus Pembobol ATM yang Diringkus di Jateng

Kamis, 04 September 2014 – 16:54 WIB

jpnn.com - SEMARANG – Sembilan tersangka pembobol ATM berhasil diringkus jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jateng. Mereka berasal dari tiga kelompok yang diduga merupakan komplotan penjahat lintas provinsi. Sejak beraksi membobol ATM dari tahun 2009, sembilan tersangka tersebut telah meraup uang hingga mencapai Rp 3,6 miliar.

Direktur Reskrimum Polda Jateng, Kombes Purwadi Arianto mengungkapkan, dalam aksinya tersangka yang ditangkap Kamis (28/8) itu tergolong rapi dan cukup pintar. Hal itu dilihat dari peralatan yang dimilikinya guna memenuhi hasrat ‘mengutil’ uang milik orang dari mesin ATM.

BACA JUGA: Sudah Panas, DPP PDIP Harus Segera Tunjuk Nama

Modus yang dilakukan oleh para tersangka dalam membobol ATM dilakukan dengan memasang skimmer di depan lubang yang digunakan untuk memasukkan kartu ATM. Alat yang dipasang tersebut berfungsi untuk merekam dan mengkopi data kartu ATM milik nasabah. Selain itu, tersangka juga memasang kamera pulpen (pencam) di sekitar tombol angka. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan PIN milik nasabah.

“Mereka memasangnya dengan menyamarkan, baik dari segi warna maupun bentuk. Dari situ nomor yang dipencet nasabah akan terekam dan dilihat oleh pelaku,” katanya dalam gelar perkara di Mapolda Jateng, Rabu (3/9).

BACA JUGA: Politisi PKS Bilang, PDIP Sodorkan Empat Nama

Adapun proses pemasangan semua perangkat kejahatan tersebut hanya dilakukan oleh tersangka dalam jangka waktu 20 menit. Sebelum memasang, tersangka terlebih dahulu menyemprot kamera pengintai (CCTV) dengan cat semprot. Kemudian setelah berhasil mendapatkan data milik nasabah, tersangka kemudian membuat kloningan kartu ATM. Kartu kloningan itulah yang digunakan tersangka untuk menguras isi tabungan korban melalui mesin ATM.

“Dengan tertangkapnya para tersangka pembobol ATM ini, kami harapkan masyarakat juga lebih waspada saat mengambil uang di ATM. Ada baiknya saat hendak mengambil uang,  terlebih dahulu memeriksa apakah ada yang ganjil dalam mesin ATM itu,” terang Purwadi.

BACA JUGA: Cium Tangan Bidan, Kades Didenda Seekor Kerbau

Berikutnya, Purwadi juga memberikan himbauan kepada masyarakat bagaimana cara mencegah agar ATM tidak dapat dibobol oleh pelaku kejahatan. Dijelaskannya, salah satu caranya adalah dengan mengganti PIN ATM secara berkala. Begitu juga saat kartu ATM tertelan ke dalam mesin. Harap dipastikan melapor dengan menghubungi call center asli.

Seorang tersangka yang juga otak dari komplotan tersebut, Adm, mengaku jika dirinya sudah lupa berapa banyak kartu ATM yang telah ia copy dan digunakan untuk menguras tabungan korban. Adm menyebutkan, aksinya tersebut sudah dilakukan lebih dari 70 kali.

“Sudah lupa, banyak sekali, mungkin lebih dari 70 kali,” ujarnya.

Diakuinya, dalam menjalankan aksi tersebut ia dan komplotannya memiliki peran yang berbeda-beda. Setiap orang memiliki tugas masing-masing, mulai dari memasang alat, menutup kamera CCTV, mengambil alat, mengolah data, hingga mencetak kartu kloningan.

“Untuk amannya, uang yang diambil langsung ditransfer ke sejumlah rekening. Dari rekening-rekening itu baru ditransfer ke rekening saya,” ungkap pria yang mengaku belajar melakukan aksi tersebut secara otodidak melalui situs internet.

Sementara itu, Kasubdit III Ditreskrimum Polda Jateng, AKBP Martono, menambahkan bahwa sasaran dari pelaku hanya di dua mesin ATM milik dua bank ternama. Pihaknya belum dapat memastikan jumlah total kerugian yang dialami dari aksi tersebut.

“Belum tahu berapa totalnya, sebab dari nasabah satu bank saja kerugiannya bisa lebih dari Rp 3 miliar. Padahal pelaku beraksi di dua mesin milik dua bank ternama,” pungkasnya. (har/jateng pos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantah Isu Pernikahan, Bupati Kotim Siap Menggugat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler