Ini Orang Terkaya Di Indonesia

Rabu, 06 Maret 2013 – 05:09 WIB
JAKARTA - Keluarga Hartono masih belum tergoyahkan posisinya sebagai orang paling kaya di Indonesia pada 2013. Merujuk daftar orang paling tajir teranyar yang dirilis majalah bisnis terkemuka Forbes, dua orang keluarga Hartono masih bertengger di posisi puncak. R. Budi Hartono tercatat punya kekayaan USD 8,5 miliar (sekitar Rp 82,5 triliun) dari sektor perbankan dan tembakau.

Bos Djarum dan BCA ini nangkring di urutan pertama Indonesia dan 131 orang terkaya dunia. Posisinya naik dibanding tahun lalu yang berada di ranking 146 dengan harta USD 6,5 miliar (sekitar Rp 63 triliun). Michael Hartono berada di peringkat kedua nasional dan di urutan ke-138 dunia dengan kekayaan USD 8,2 miliar (sekitar Rp 79,54 triliun). Tahun lalu, dia juga di urutan 138 terkaya dunia dengan harta USD 6,3 miliar (sekitar Rp 61,1 triliun).

"Dari 386 orang terkaya di Asia Pasifik, terdapat 25 orang kaya yang berasal dari Indonesia," terang Forbes yang dipublikasikan, Selasa (5/3). Tahun ini Forbes mencatat ada delapan orang kaya Indonesia baru yang masuk dalam daftar orang terkaya di dunia dibandingkan tahun lalu yang hanya 17 orang.

Delapan muka baru itu antara lain Ciputra (USD 1,5 miliar), Sjamsul Nursalim (USD 1,2 miliar), Soegiarto Adikoesoemo (USD 1 miliar), Santosa Handojo USD 1 miliar, Harjo Susanto (USD 1 miliar), dan Alexander Tedja (USD 1 miliar). Sedangkan wajah-wajah lama di antaranya Chairul Tanjung (USD 3,4 miliar), Sukanto Tanoto (USD 2,8 miliar), Hary Tanoesudibjo (USD 1,7 miliar), Murdaya Poo (USD 1,6 miliar), dan Djoko Susanto (USD 1,5 miliar).

Jumlah orang baru Indonesia yang masuk dalam daftar terkaya dunia tersebut sedikit di bawah Tiongkok yang mencatatkan 10 nama baru. Tiongkok menjadi negara dengan daftar nama baru terbanyak.

Secara keseluruhan, Forbes mencatat ada 1.426 orang terkaya di dunia pada 2013. Nilai total harta mereka mencapai USD 5,4 triliun. Amerika Serikat (AS) menjadi negara paling banyak yang menyumbang daftar orang terkaya, yakni 442 orang. Kemudian diikuti negara-negara Asia Pasifik 386 orang, Eropa 366 orang, benua Amerika di luar AS 129 orang, serta Timur Tengah dan Afrika 103 orang. (*/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Audit BPK Diabaikan, KInerja Pemerintahan Stagnan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler